Dan Afrika Selatan pun Merayakan Imlek

VIVAnews – Komunitas China di lokasi pecinan kota Johannesburg,  Afrika Selatan, menyambut Imlek dengan menggelar pertunjukan barongsai dan pesta kembang api. Namun, perayaan itu memiliki arti penting di balik sekedar pesta.

Hari ini menandai hari pertama tahun baru bagi etnis China di Afrika Selatan karena mereka tidak lagi mengalami diskriminasi ras  seperti yang dialami warga kulit hitam ketika orang kulit putih masih menguasai Afrika Selatan. Bagi komunitas kecil ini, bebas dari diskriminasi merupakan sebuah perjuangan panjang.

“Kami merasa menjadi bagian dari negara ini sekarang, kami tidak merasa dikucilkan sama sekali,” kata Edwin Pon, generasi keempat keturunan China di Afrika Selatan.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah

“Kami punya identitas. Akhirnya kami diakui sebagai warga Afrika Selatan,” lanjut Pon yang menjabat sebagai ketua organisasi keturunan China, Gauteng Chinese Association. Organisasi ini, kabarnya, sudah berusia 100 tahun. 

Untuk itu, di tengah hujan yang cukup deras, ratusan orang China di Johannesburg bergembira ria menyambut Tahun Kerbau dengan berbagai atraksi, dan hidangan khas tahun baru. Mereka mengharapkan kemakmuran di tahun yang baru ini.

“Kita bisa merasakan atmosfer, terutama di kalangan etnis China lokal, bahwa kami adalah bagian dari Afrika Selatan,” kata Pon yang berusia 34 tahun ini, seperti dikutip dari laman IC Publication, Senin 26 Januari 2009.

“Sekarang, pada akhirnya kami dapat menjadi bagian dari tiap orang, dan walau kami adalah orang China, kami dapat tetap menggunakan budaya kami sekaligus menjadi orang Afrika Selatan,” kata Pon.

VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024