VIVAnews - 'Thriller' akan didaulat naik ke panggung musikal Broadway. Video musik Michael Jackson yang beredar 1983 silam itu memang fenomenal. Penyanyi yang sempat dijuluki King of Pop itu pun antusias mengulurkan tangan menggarapnya.
Album 'Thriller' milik Jacko tercatat sebagai album terlaris di dunia. Demikian VIVAnews kutip dari News Daily, Selasa 27 Januari 2009. Teater Broadway bakal mengkreasi ulang video musik bernuansa seram selama 14 menit yang menampilkan para zombie menari.
"Pertunjukan musikal ini bakal menjadi versi resmi video klip 'Thriller' yang secara ekslusif disetujui oleh Michael Jackson. Ia bakal berpartisipasi dalam segala aspek prospek kreatif," jelas Nederland Organization, yang memiliki hak menggarap versi pertunjukan 'Thriller'.
Pertunjukan yang mengusung tajuk, 'Thriller The Musical' itu menampilkan lagu-lagu dari album 'Thriller' Jackson serta album keluaran 1979 milik kakak Janet Jackson yang bertajuk 'Off The Wall'.
Video klip populer itu mengisahkan pertemuan seorang gadis dan laki-laki. Berlanjut pada sebuah kencan. Si laki-laki rupanya menyimpan rahasia. Di tengah kencan, teman pria si gadis, diperankan Michael Jakson' berubah menjadi manusia srigala.
Video klip 'Thriller' menampilkan kumpulan zombie yang keluar dari perut bumi. Bersamaan dengan ketukan lagu 'Thriller' Jacko para zombie yang berpakaian compang-camping menari.
Sungguh sebuah ide fenomenal. Tak pelak, sejumlah penghargaan berhasil diraih. Di antaranya, Grammy Award untuk kategori Best Video Album pada 1984, dan MTV Award untuk kategori 100 Greatest Music Videos Ever Made.
'Video 'Thriller' pertama mengudara pada 1983. Aktor horor Vincent Prince turut mendukung video di bawah bendera Columbia Pictures tersebut. Digarap oleh sutradara John Landis, video klip tersebut mengeluarkan kocek hingga US$ 500 ribu. Angka fantastis untuk masanya. Sepuluh kali biaya produksi dari standar video musik kala itu.
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
