Rakernas IV PDIP

PDIP Nabire Bimbang Pilih Sultan atau Hidayat

VIVAnews - Bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan cabang Nabire, Papua, hanya ada dua nama calon wakil presiden untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri: Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Hidayat Nur Wahid. Namun mereka bingung harus pilih yang nama.

"Kami berharap Sultan yang maju karena dia kuat, memiliki kharisma tapi tidak (kuat) secara politik karena sampai sekarang belum tahu apakah Golkar mau mendukungnya maju," kata Ketua DPC Nabire, Papua, Fransiskus Tekege, kepada VIVAnews di sela-sela Rapat Kerja Nasional IV PDIP di Hotel Sunan, Surakarta, Rabu, 28 Januari 2009.

Lalu ada calon lainnya,meski pendukungnya tidak sebanyak Sultan, yakni mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Hidayat dinilai PDIP Nabire sangat kuat secara politik. "Pak Hidayat itu mesinnya kuat. Kekuatan PKS tidak bisa dianggap enteng. Secara organisatoris dia solid. Nah, kalau kekuatan PKS ini dipadukan dengan PDIP, ini akan bagus," kata Fransiskus.

Belajar dari pengalaman Pemilihan Presiden 2004, Megawati harus menggandeng calon yang memiliki mesin politik kuat. Pasangan Mega saat itu, Hasyim Muzadi, tak berasal dari partai, sehingga wajar kalau Mega harus tersungkur di babak kedua.

Namun PDIP Nabire menjadi bingung memilih salah satu dari Sultan atau Hidayat karena sebagian besar rakyat Papua lebih menghendaki Sultan. "Sultan punya karisma," kata Fransiskus.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun
Brandon Salim dan Dhika Himawan

Effort Banget, Begini Proses Lamaran Brandon Salim dan Dhika Himawan yang Penuh Kejutan

Proses kejutan untuk melamar Dhika Himawan cukup panjang, pertama-tama, Brandon Salim meminta restu pada orang tua Dhika Himawan pada 29 Februari 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024