VIVAnews - Direktur Observatorium Boscha Taufiq Hidayat menyarankan agar masyarakat memakai lampu hemat energi (lampu TL) warna kuning untuk penggunaan di luar ruangan. Pasalnya, lampu hemat energi warna kuning -disebut juga lampu low pressure sodium- paling sedikit memberikan polusi cahaya bila dibandingkan lampu jenis lain.
"Untuk penerangan di luar ruangan, seperti taman, lampu jalan, atau stadion, sebaiknya menggunakan lampu low pressure sodium," ujar Taufiq saat acara kunjungan Microsoft ke Observatorium Bosha Lembang, Rabu malam 28 Januari 2009.
Taufiq menjelaskan, panjang gelombang lampu low pressure pendek, sehingga daya jelajahnya tidak jauh dan tak terlalu parah menimbulkan polusi cahaya. Sementara lampu jenis lainnya, kata Taufiq tidak disarankan untuk dipakai di luar ruangan. Lampu hemat energi (neon) warna putih, misalnya. Lampu ini adalah lampu jenis high pressure sodium, yang memiliki panjang gelombang lebih panjang. Sebaiknya, kata Taufiq, ia digunakan untuk di dalam ruangan, karena baik untuk dekorasi.
Selain itu, ada lagi lampu jenis Light Emitting Diode (LED). Lampu LED kata Taufiq sebenarnya juga hemat energi. Namun, ternyata lampu jenis ini tak ramah ekologi. Artinya lampu jenis itu, menurut penelitian para pakar di bidang lighting engineering, mengganggu keseimbangan ekologi. Lampu LED sangat menarik bagi binatang seperti burung dan serangga, sehingga akan mengundang kedatangan binatang-binatang itu. "Lampu LED membuat siklus migrasi burung rusak, dan itu tidak disarankan" kata Taufiq. Tak hanya binatang, ternyata lampu ini juga mempengaruhi mempengaruhi tanaman.
Adapun lampu merkuri, kata Taufiq sudah jelas harus ditinggalkan karena berbahaya bagi kesehatan, tak ramah lingkungan,dan boros energi. Di Indonesia sendiri masih banyak masyarakat yang menggunakan lampu merkuri. Alhasil, polusi cahaya semakin menjadi-jadi.
Salah satu akibat fatal dari polusi cahaya, kata Taufiq, anak-anak, saat ini tak lagi mengetahui keberadaan bintang-bintang di langit. Anak-anak di Jakarta, misalnya, mereka tak bisa melihat bintang di malam hari, melainkan hanya bisa melihat silau billboard iklan raksasa di sudut-sudut kota.
Polusi cahaya di observatorium Boscha sendiri, sudah berada pada taraf yang mengkhawatirkan. Menurut Taufiq, polusi cahaya sudah terasa, saat teleskop diarahkan pada sudut 30 derajat. Padahal idealnya, kata Taufiq, areal sebuah observatorium berada sekitar 50 km dari perumahan penduduk. Sementara Observatorium Boscha hanya berada beberapa ratus meter dari rumah penduduk.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Piranti
24 Apr 2024
Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Startup
24 Apr 2024
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
Sensor 'Intelligent Eye' mampu bekerja mendeteksi pergerakan manusia dalam ruangan.
Meninjau visi masa depan Indonesia yang tergambar dalam ramalan-ramalan Jayabaya memberikan perspektif yang menarik. Sebagian prediksi telah terbukti, dan ada yang belum.
Selengkapnya
Partner
Prakiraan Cuaca Kota Bandung Jawa Barat, 25 April 2024: Potensi Hujan Lebat di Siang Hari
Wisata
13 menit lalu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca untuk Kota Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 25 April 2024. Berdasarkan prakiraan terse
Selamat Anda Masuk Daftar Penerima Saldo DANA Rp700 RIbu dari Pemerintah, Ini Daftarnya
Bandung
16 menit lalu
Daftar nama penerima DANA gratis telah diumumkan. Ini adalah kabar baik bagi mereka yang sudah mendaftarkan NIK KTP mereka untuk program pemerintah. Adapun saldo DANA g
Mas Dhito menyampaikan, sektor pertanian masuk dalam salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kediri. Program DITO yang diusung sejak awal kepemimpinannya.
Prakiraan Cuaca DKI Jakarta, 25 April 2024: Berawan dengan Potensi Hujan Ringan
Wisata
19 menit lalu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tanggal 25 April 2024. Berdasarkan prakir
Selengkapnya
Isu Terkini