Pemerintah Minta Tambahan Dividen BUMN

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana meminta tambahan dividen tahun buku 2008 dari perusahaan yang memperoleh laba cukup besar. Langkah tersebut untuk menyiasati kinerja BUMN yang labanya tergerus akibat anjloknya harga komoditas.

"Kalau ditanya siapa saja perusahaannya, nanti saja," ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di kantornya, Jumat 30 Januari 2009.

Menurut Sofyan, kemungkinan menurunkan setoran dividen dari BUMN publik yang merugi menjadi di bawah 50 persen dari laba bersih, bisa saja dilakukan. Namun, hal itu harus memperoleh persetujuan dari anggota DPR RI dan Menteri Keuangan.

"Nanti akan kami lihat kasus per kasus. Tentunya, akan ada (BUMN) yang bakal kita minta lebih banyak (special dividen)," tuturnya.

Kinerja BUMN tahun lalu, diakui Sofyan, sebetulnya secara keseluruhan cukup bagus. Namun, sejak September hingga Desember 2008, keuntungan BUMN berbasis komoditas merosot akibat anjloknya harga komoditi. Selain itu, turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ikut mengoreksi penurunan keuntungan tersebut.

"Contohnya PT Krakatau Steell. Kalau tidak ada koreksi, kinerjanya bakal bagus sekali. Sehingga, dengan adanya koreksi ini tentu akan ada koreksi juga. Ditambah lagi kurs melemah sekali," ujarnya.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan
Ilustrasi menabung.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Sebagai generasi penerus bangsa dengan akses yang luas terhadap produk dan layanan keuangan, anak muda seharusnya bisa lebih bijak merencanakan serta mengelola keuangan. 

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024