Dapat Suntikan US$ 150 Miliar

Belasan Bank AS Bajak Ribuan Pekerja Asing

VIVAnews - Perbankan yang tengah berupaya mendapatkan suntikan modal dari pemerintah ternyata meminta izin kepada pemerintah untuk membajak ribuan pekerja asing ke dalam negeri Amerika Serikat dengan bayaran mahal.

Hasil investigasi kantor berita AP yang dipublikasikan 1 Februari menunjukkan belasan bank yang menerima paket bantuan besar - total lebih dari US$ 150 miliar - telah meminta visa untuk lebih dari 21.800 pekerja asing sepanjang enam tahun terakhir.

Para pekerja bergaji tinggi itu menempati berbagai posisi, mulai dari senior vice president, kuasa hukum perusahaan, analis investasi yunior dan ahli sumberdaya manusia. Rata-rata pendapatan tahunan mereka sebesar US$ 90,7 ribu atau dua kali lipat dibandingkan penghasilan kalangan menengah rumah tangga AS.

Gambaran ini dinilai ironis lantaran perbankan yang diselamatkan dengan duit para pembayar pajak warga AS, justru sangat aktif merekrut para pekerja asing ketimbang pekerja lokal.

Pada saat kondisi ekonomi memburuk tahun lalu - yang diiringi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran - jumlah pengajuan visa oleh belasan bank tersebut justru melonjak. Hasil analisis AP memaparkan ada kenaikan sepertiga pengajuan visa pekerja asing dari 3.258 pada 2007 menjadi 4.163 pada 2008.

Pengajuan aplikasi visa ditujukan kepada Departemen Tenaga Kerja melalui program visa H-1B, yang mengizinkan bekerja sementara bagi pekerja asing yang memiliki keahlian khusus serta posisi di level tinggi.

Laporan itu memang tidak menjelaskan berapa banyak pekerja yang sesungguhnya sudah direkrut oleh bank-bank tersebut. Pemerintah juga tidak menjelaskan secara detail. Namun, jumlahnya mungkin sekitar 21.800 pekerja karena pemerintah membatasi jumlah visa sebanyak 85.000 dari total seluruh pekerja AS.

Selama tiga bulan terakhir pada 2008, bank-bank besar yang menerima bantuan pemerintah mengumumkan telah memberhentikan 100 ribu pekerja. Berapa banyak pekerja asing yang turut dipecat tidak diketahui.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

AP

Badak Taman Nasional Ujung Kulon

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024