VIVAnews - Tujuh mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Kedokteran dan Hukum Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, hilang di Gunung Salak, Bogor, saat melakukan pendakian.
Ketujuh mahasiswa Yarsi tersebut, terdiri dari, Sofyan, 21 tahun, Reza, 21 tahun, Hengki, 22 tahun, Rizki, 18 tahun, Dimas, 18 tahun, Dika, 18 tahun dan Tyas, 22 tahun. Sampai saat ini, ketujuhnya belum diketahui kondisinya.
Agianto, salah seorang dewan pendiri Tribuana Yarsi mengatakan, pihaknya mendapat kabar tentang hilangnya tujuh mahasiswa pecinta alam Fakultas Kedokteran Yarsi, dari Tyas, salah satu korban yang sempat mengirim pesan pendek kepada Agung familinya.
Pesan itu berbunyi "Gue udah sampe puncak sendirian, alas kaki teman-teman sudah rusak dan hilang. Semua makanan habis, minta tolong bantuan SAR Tribuana, ini serius," ujar Agung seraya membacakan pesan itu, Senin 2 Februari 2009, kepada VIVAnews.
Agung kini masih memberi penjelasan kepada Wadah Mahasiswa Pecinta Alama (Wapala) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor. Terkait
hilangnya tujuh mahasiswa Yarsi. Peristiwa ini juga sudah sebarluaskan melalui Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi). Pesan ini kemudian diteruskan ke Koramil Cigudeg.
Agianto menambahkan, tujuh mahasiswa itu mendaki Gunung Salak sejak Sabtu 31 Januari 2009, dan dijadwalkan akan kembali pada Minggu 1 Januari 2009. Pendakian bukan dalam rangka program pendidikan. "Usai menjalankan ujian semester mereka naik gunung," ujar Agianto.
Memet salah satu anggota Wapala Unpak mengatakan, organisasinya akan membantu untuk melakukan pencarian terhadap ketujuh mahasiswa pecinta alam Yarsi yang sedang tersesat itu.
"Mereka masih berada dibawah pucak. Buktinya, mereka masih bisa mengirim pesan pendek," ujar Memet, sambil mengemaskan barang untuk persiapan pendakian.
Laporan : Ayatullah Humaeni/ Bogor
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.
