Andi Mallarangeng

Rumor Gerakan ABS Beredar Lewat SMS

VIVAnews - Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng, berupaya meluruskan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai gerakan Asal Bukan S di tubuh Tentara Nasional Indonesia. Menurut Andi, Asal Bukan S itu baru sekadar rumor yang masuk melalui short messages service (SMS).

"Kalau ada info lewat SMS tentang ada keterlibatan tertentu dari perwira-perwira, presiden tidak percaya itu," kata Andi Mallarangeng, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 2 Februari 2009.

Namun karena peristiwa elit TNI partisan itu pernah terjadi pada 2004, Presiden lalu mewanti-wanti Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri. "Begini lho, Presiden SBY ingin menegaskan di depan pimpinan TNI dan Polri, bahwa TNI itu harus netral sesuai amanah reformasi TNI. Kalau kita ingin mewujudkan Pemilu yang berkualitas, salah satu pilarnya adalah reformasi TNI," kata Andi.

"Presiden mengatakan itu sebagai kepala negara dan sebagai orang yang menggagas rumusan reformasi TNI waktu beliau masih aktif. Karena merasa itu sangat penting," lanjut Andi Mallarangeng. Jadi, Presiden mengungkapkan itu di depan Panglima TNI bukan karena reaktif atau ketakutan, tapi karena peduli dengan almamaternya.

Tahun 2004, ujar Andi, sudah menjadi rahasia umum, ada anggota TNI dan Polri aktif yang terlibat politik dengan menjadi tim sukses partai untuk calon presiden tertentu. Mereka mengkampanyekan pada jajarannya jangan pilih ini, jangan pilih itu. "Dan waktu itu sasarannya SBY. Jelas itu. Tapi presiden memaafkan itu dan jangan diulangi lagi," kata Andi.

Cak Imin Puji Militansi PKS di Pilpres 2024: 'Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas buka suara soal pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun soal status Presiden Jokowi dan Gibra

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024