Botox, Sahabat Baru Pria

VIVAnews - Hampir dua dekade, botox menjadi ‘senjata’ wanita untuk menghilangkan kerutan dalam sekejap. Tanpa menggunakan pisau bedah, dan dilakukan dalam waktu singkat menjadikan prosedur kecantikan ini primadona di antara bedah kosmetik lainnya. Kulit pun kembali kencang dan mulus tanpa kerut.

Kini, rasa cemas yang muncul ketika kerutan di wajah mulai terlihat tidak hanya dialami wanita. Pria juga mengalaminya. Karena itu, tak mengherankan jika sekarang makin banyak pria mendatangi klinik kecantikan. Tujuannya untuk mendapatkan suntikan botox. 

Terbukti, menurut Dr. Catherine Stone mengatakan bahwa, angka pasien pria melonjak selama dua tahun terakhir. “Beberapa tahun lalu, saya menerima 2-3 pasien pria setiap minggu. Tapi, kini, saya menyuntikkan botox pada 10-15 pria per minggu,” kata dokter sudah menangani pasien pria sejak dia membuka klinik spesialisasi botox di Selandia Baru pada 2001.

Botox adalah nama dagang untuk Botullinum Toxin A, yaitu protein murni yang diekstraksi dari bakteri Clostridium Botullinum. Proses pemurnian protein dari bakteri ini sama dengan proses pemurnian protein pada obat antibiotika lainnya. Karena itu botox lebih tepat dikatakan obat, bukan kosmetik.

Pertama kali diluncurkan (1989), The Food And Drug Administration Amerika Serikat mengeluarkan  persetujuan penggunaan botox sebagai obat untuk  mengatasi kelainan sistem saraf mata pada anak-anak.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Pada 2002, setelah melalui penelitian panjang, FDA kembali mengeluarkan izin penggunaan botox untuk mengatasi masalah kecantikan. Antara lain untuk merelakskan otot yang berkerut, menaikkan alis yang disebabkan oleh mata yang turun, mengoreksi bentuk  rahang serta mengurangi produksi keringat terlalu berlebihan pada ketiak, tangan, dan bagian tubuh lainnya.

Yang pasti, kini makin banyak pria yang menunggu di ruang tunggu di klinik kecantikan. Kisaran usia pria yang datang ke klinik antara 35 – 60 tahun.

Dr. Stone mengatakan alasan pria melakukan botox adalah agar kerutan di wajah tidak menghambat karier mereka. Semuanya demi persaingan di dunia kerja dan bisnis. Hal ini umum dilakukan pada pria yang bekerja di dunia hiburan, atau yang merasa terancam dengan saingan kerja yang lebih muda. Nah, satu-satunya cara yang cepat dan praktis adalah melalui suntikan botox .

“Alasan lainnya, bisa juga karena pria-pria ini ingin terlihat tidak terlalu stres dan lelah akibat bekerja di depan istri dan anak-anaknya,” ujarnya.

Dr. Stone menjelaskan, perlu tiga hingga enam suntikan untuk memudarkan kerutan di sekitar mata. Dan, lima suntikan agar kerutan di dahi lenyap. Efeknya mulai terlihat 48 jam setelah disuntik. Tapi, butuh waktu lima hari untuk melihat perubahan yang jelas. Pada wajah, botox dapat bertahan selama 4 – 6 bulan.

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024