Pengungsi Myanmar di Aceh Penuh Luka Cambuk

VIVAnews - Hampir 200 Pengungsi asal Myanmar mengaku mendapatkan tindakan kekerasan dari militer Thailand. Mereka pun tiba di Aceh dengan kondisi mengenaskan dengan sekujur tubuh penuh luka memanjang seperti bekas cambuk.

"Menurut pengakuan, luka-luka pada tubuh itu akibat tindakan kekerasan dari militer Thailand," ujar Kepala Rumah Sakit Idi, Aceh, yang juga merawat 68 pengungsi lainnya.

Temuan lainnya lebih mengejutkan. Ternyata luka-luka yang mirip sabetan cambuk itu terlihat di beberapa pengungsi lainnya. Luka-luka itu diduga bekas jeratan tali, cambukan rotan atau kayu.

"Salah satu dari mereka memiliki luka seperti bekas cambuk oleh tali," ujar Zulfikry, seorang dokter yang merawat para korban. Luka-luka itu banyak sekali ditemukan pada tubuh para pengungsi.

Ada pula luka yang sudah mengering, tetapi masih terlihat jelas bahwa luka itu adalah bekas cambukan. Para pengungsi itu yang diperkirakan berjumlah 198 orang itu berasal dari kaum minoritas muslim Rohingya di Myanmar. Mereka menyelamatkan diri menuju Pulau Sumatera. Seorang saksi menyebutkan, sekitar 1.200 orang mendapatkan perlakuan kekerasan oleh militer Thailand. Mereka mengaku dibuang di tengah lautan.

Para pengungsi diselamatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut di perairan Aceh, Selasa 3 Februari 2009, dalam kondisi mengenaskan. Sebanyak 22 penumpang bahkan ditemukan telah meninggal dunia, dalam perjalanan hari ke 21 dari Thailand.

Ini adalah kali kedua Indonesia kedatangan gelombang pengungsi asal Myanmar. Sebelumnya, pada 7 Januari lalu, nelayan Sabang menyelamatkan 193 pengungsi Rohingya di perairan Pulau Rondo, lebih kurang 30 mil dari Sabang, Aceh, setelah terkatung-katung di laut selama sepuluh hari.

sumber: adelaidenow.com.au

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA
Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024