VIVAnews - Riset PT BNI Securities merekomendasikan beli saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Target harga saham Indocement dalam 12 bulan ke depan Rp 6.250 per unit.
Sementara itu, menjelang akhir sesi pertama transaksi hari ini, saham Indocement menguat Rp 25 (0,54 persen) menjadi Rp 4.625.
Analis BNI Securities, Maxi Liesyaputra, dalam risetnya tentang Indocement edisi Kamis 5 Februari 2009, mengatakan, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) US$ 80-90 juta selama 2009.
Dana capex untuk penyelesaian dua pabrik penggilingan (cement mills) dengan sumber dana berasal dari kas internal.
"Pabrik ini rencananya akan mulai dapat dioperasikan pada semester kedua 2009," kata Maxi.
Dengan selesainya dua pabrik tersebut, kapasitas produksi perusahaan akan bertambah 1,5 juta ton per tahun menjadi 18,6 juta ton per tahun. "Kami menilai langkah yang dilakukan Indocement dalam meningkatkan kapasitasnya sudah tepat," ujar dia.
Meskipun Indonesia berpotensi mengalami perlambatan pertumbuhan konsumsi semen karena imbas krisis ekonomi global, perseroan siap mengantisipasi kenaikan permintaan semen setelah perekonomian membaik.
Semen merupakan salah satu kebutuhan strategis masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Pemerintah memiliki anggaran yang tinggi dalam pembangunan infrastruktur, sehingga kebutuhan semen akan meningkat.
"Kami memiliki outlook positif terhadap peningkatan kinerja Indocement yang didukung oleh pengelolaan utang perusahaan," ujar dia.
Pada 2009, Indocement berpotensi untuk mencapai posisi net cash. Selama 2008, pendapatan perseroan perkirakan Rp 9,85 triliun dengan laba bersih Rp 1,7 triliun.
Sementara itu, untuk 2009, perusahaan akan mencatat pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 12 triliun dan Rp 2,2 triliun. "Target harga saham Indocement Rp 6.250 dengan menggunakan metode discounted cash flow (DCF) dan weighted average cost of capital (WACC) sebesar 14,1 persen," ujarnya.