Pemekaran Tak Dapat Dipaksa Menjelang Pemilu

VIVAnews – Burhanudin Napitupulu, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum, Partai Golongan Karya, mengatakan pemekaran wilayah yang dipaksakan menjelang pemilihan umum akan mempengaruhi hasil pemilihan umum.

Membintangi Drakor Populer The Matchmakers, Inilah Profil dan Fakta Tentang Jung Shin Hye!

“Karena daerah pemilihan dan pencalonan juga akan terpengaruh dampak lanjutannya,” kata Burhanudin di Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jumat 6 Pebruari 2009.

Walau begitu, kata Burhanudin, partainya tidak berarti antipemekaran. Hanya saja, itu semua harus dibahas secara cermat dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Burhanudin khawatir masalah pemekaran dipolitisasi peserta pemilihan umum untuk mencari dukungan.

Itu sebabnya, Burhanudin menyarankan rencana pemekaran dievaluasi kembali. Selanjutnya dirancang ulang apakah tujuannya betul-betul membawa manfaat bagi masyarakat.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Masalah pemekaran mencuat setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, Abdul Aziz, meninggal ketika terjadi unjuk rasa di gedung dewan. Demo itu menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli. Abdul diduga tewas karena dicederai massa.

Ribuan umat Katolik mengikuti prosesi jalan salib di lapangan Motang Rua Ruteng

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Tablo, atau jalan salib digelar secara kolosal di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur atau NTT, pada Jumat 29 Maret 2024. Remaja muslim ikut serta.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024