VIVAnews - Jalur penyeberangan kapal feri Padangbai-Lembar lumpuh total setelah kawasan Selat Lombok diamuk gelombang besar setinggi empat sampai lima meter lebih.
Amuk gelombang yang muncul sejak Jumat 6 Februari 2009 sore itu telah membuat jalur penyeberangan antarpulau Bali dengan Lombok tersebut harus ditutup dari semua jenis pelayaran.
Agusman, petugas supervisi Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Padangbai-Lembar, Sabtu, 7 Februari 2009 mengatakan, penutupan dilakukan untuk semua jenis kapal guna menghindari timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sehubungan dengan itu, di kedua pelabuhan tersebut sejak Jumat petang tidak ada lagi kapal yang diperbolehkan berangkat maupun yang akan bersandar untuk menurunkan muatan.
Dikatakan, kapal yang terlanjur bergerak dari daerah lain untuk tujuan Pelabuhan Lembar atau Padangbai, diminta untuk "balik" kanan atau singgah pada pelabuhan lain, menunggu pelabuhan dibuka kembali.
Agusman belum dapat memastikan kapal kedua pelabuhan itu dapat dibuka kembali, sebab masih harus menunggu perintah dari pihak atasan.
"Tentu atasan nantinya akan memerintahkan pelabuhan untuk dibuka kembali, setelah ombak besar benar-benar mereda," katanya.
Akibat penutupan tersebut, antrean kendaraan baik berupa bus penumpang maupun truk pengangkut barang, tampak sudah mulai memanjang hingga keluar dermaga Pelabuhan Padangbai.
Beberapa supir truk menyatakan kekhawatirannya bila penutupan dilakukan dalam waktu yang cukup panjang, sebab barang bawaan mereka berupa buah-buahan dan sayuran akan dapat membusuk.
"Kami takut buah-buahan bisa membusuk bila waktu penutupan lebih dari dua hari lamanya, seperti halnya yang pernah terjadi pada musim ombak besar tahun lalu," kata Nengah Sudarma, pengemudi truk angkutan Bali-Lombak. (tvone)
Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak lantas puas 100 persen saat berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024.
