2009, Pertumbuhan Hotel Jalan di Tempat

VIVAnews - Jumlah kunjungan hotel tahun ini yang diperkirakan mencapai 60 persen, atau sama seperti tahun lalu diperkirakan membuat pertumbuhan hotel baru bergerak mendatar (flat).

Arus Mudik 2024, AP II Catat 1,3 Juta Penumpang Lintasi Bandara Soetta

"Krisis global yang melanda seluruh dunia, yang mulai dirasakan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia didaulat menjadi pemicunya," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Wiryanti Sukamdani di sela-sela Rapat Kerja Nasional PHRI III 2009 di Hotel Sahid Jakarta, Senin, 9 Februari 2009.

Menurut Yanti, bila bisnis tidak berjalan dan ekspor mandek bakal berpengaruh negatif pada sektor perhotelan. Sebab, traveling, meeting, dan seminar yang biasanya diadakan di hotel akan menurun.

Dia menambahkan, pertumbuhan sektor perhotelan Indonesia, selain berasal dari luar, juga datang dari permintaan dalam negeri. Namun, pertumbuhannya tetap sama, tidak berbeda seperti tahun lalu.

Lebaran Hari Kedua, Jokowi Ajak Cucu Main dan Sapa Warga Medan

Jadi, ujar Yanti,  tahun ini investasi yang dilakukan sebagian anggota hanya merenovasi hotel dan memilih menunda ekspansi dan pembangunan hotel baru. "Mereka (hotel-hotel) memilih membenahi diri," katanya.

Namun, dia mengakui, meski tingkat okupansi rata-rata perhotelan mencapai 60 persen dari sekitar  138.000 kamar dari sekiatr 9.000 anggota di seluruh Indonesia atau tidak berbeda dari tahun lalu, Pemilu diharapkan bisa mendatangkan permintaan domestik yang akan meningkatkan kembali bisnis perhotelan.

Ikut Lebaran Bareng Keluarga Sule, Baju Mahalini Dikritik Netizen Gak Sopan: Ketekan Mulu!
Sandra Dewi

Biar Gak Semakin Hancur, Pakar Kesehatan Mental Sarankan Ini pada Sandra Dewi

Pakar kesehatan mental menyoroti bagaimana kondisi Sandra Dewi usai suaminya, Harvey Moeis, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi timah yang merugikan negara.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024