Ketua DPRD Tewas Diamuk Massa

Rekrutmen Kapoltabes dan Kapolres Diperketat

VIVAnews - Markas Besar Polri mengambil banyak pelajaran dari insiden demo anarkis di Gedung DPRD Sumatera Utara. Kepala Kepolisian Kota Medan dan tiga perwira menengah di Polda Sumatera Utara sudah dicopot. Untuk selanjutnya, Kepolisian RI akan memperketat penempatan di level menengah Polri.

"Rekrutmen dan penempatan personel polri di level menengah akan menjadi atensi kami," ujar Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam rapat kerja di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Gedung DPR, Jakarta, Senin 9 Februari 2009.

Demo anarkis yang digelar sekitar dua ribu orang itu menewaskan Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat. Bambang Hendarso mengakui penanganan aksi demo tidak sesuai prosedur dan ketetapan. Peraturan Kapolri nomor 16 tahun 2008 soal pengendalian massa pun diabaikan.

"Kami akan meningkatkan kualitas SDM (sumberdaya manusia) di level menengah. Level tengah itu Kapolwil, Kapoltabes, Kapolwiltabes, dan Kapolres. Sehingga tidak menyulitkan pimpinan di atas terutama Kapolda di lapangan," ujar Bambang Hendarso dalam rapat kerja yang juga dihadiri Kepala Polda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna.

Dalan insiden ini polisi juga sudah menyita berbagai barang bukti. Barang bukti itu adalah dua unit angkutan kota yang digunakan untuk menghalangi proses evakuasi, peti mati, rantai, gembol, batu, kursi, pecahan kaca, dan hasil visum.

Dalam aksi demo anarkis ini Markas Besar Polri telah mencopot Kepala Kepolisilan Kota Besar Medan, Komisaris Besar Polisi Aton Suhartono. Selain itu, tiga perwira menengah Polda Sumatera Utara juga telah dicopot dari posisinya. Sedangkan Kepala Polda Sumatera Utara tidak menerima mutasi jabatan.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024