Gairah Seks Pengaruhi Kualitas Kesehatan

VIVAnews -  Waspadalah bila gairah seksual anda menurun. Mungkin itu pertanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Hasil penelitian terbaru, menunjukkan bahwa penurunan gairah seksual pada wanita berpengaruh pada memburuknya kualitas kesehatan.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Wanita yang telah menopause yang mengidap hypoactive sexual desire disorder (HSDD) atau gairah seks yang menurun, juga memiliki kualitas kesehatan yang buruk daripada mereka yang memiliki kehidupan seks yang bahagia.Demikian hasil penelitian terbaru.

Faktanya, penelitian itu menunjukkan, HSDD bisa menyebabkan semakin buruknya kesehatan bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, osteoarthritis, dan asma.

Kiky Saputri Singgung Ayu Ting Ting di Depan Raffi Ahmad, Ekspresi Nagita Slavina Bikin Salah Fokus

HSDD adalah hasrat seksual yang menurun terus menerus dan menyebabkan stress atau kesulitan interpersonal. Kesimpulan ini tercantum di edisi keempat dari Manual Statistik dan Diagnostik Penyakit Mental, yang berisi daftar dan definisi penyakit mental secara luas diterima oleh para psikiater.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr.Andrea K.Biddle dari Universitas North Carolina di Chapel Hill dan koleganya, yang ditulis di Value of Health, jurnal yang diterbitkan oleh International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research.

Ini Sosok Wasit yang Pimpin Duel Timnas Indonesia U-23 Vs Australia, Kontroversial Lagi?

Dalam penelitian ini, Biddle dan timnya meneliti 1.189 wanita yang melewati masa menopause secara alamiah, atau karena operasi pengangkatan rahim, untuk mengetahui dampak dari HSDD pada kesehatan wanita. Semua wanita dari rentang usia 30 hingga 70 tahun, berada dalam hubungan yang stabil selama tiga bulan.

Diantara para wanita ini, 6,6 persen memenuhi kriteria HSDD, sementara untuk yang operasi pengangkatan rahim 12, 5 persen.

Wanita mengalami HSDD merasakan kekurangpuasan dengan kehidupan rumah tangga mereka, dan hubungan emosional dan fisik dengan pasangan mereka. Juga cenderung depresi, kata hasil penelitian itu.

Mereka juga cenderung menderita sakit punggung, kelelahan, pelupa, dan depresi.Wanita yang menderita HSDD dengan tingkat yang lebih rendah, diukur dengan beberapa parameter kesehatan termasuk kesehatan mental, vitalitas, fungsi sosial dan sakit badan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya