Rupiah Ambruk Lagi

VIVAnews - Merosotnya harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia berimbas negatif ke pasar uang dalam negeri. Rupiah kembali terpuruk di level 11.720-11.775/US$.

Pada indeks mata uang Bloomberg, pukul 16.00 WIB, Selasa 10 Februari 2009 rupiah tersangkut di levelĀ  11.720/US$, melemah dibandingkan penutupan Senin di posisi Rp 11.680/US$.

Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah di posisi 11.775/US$, melorot dibandingkan sehari sebelumnya di posisi Rp 11.700/US$.

Kepala Treasury Bank NISP Suryanto Chang kepada VIVAnews mengatakan, pelemahan rupiah kali ini dipengaruhi kondisi di lantai bursa. Saham-saham di BEI anjlok, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan turun 10,097 poin atau 0,75 persen.

"Selain dipengaruhi penurunan saham, pasar uang juga dipengaruhi penurunan pasar surat utang. Investor asing banyak yang melepas saham dan surat utangnya," kata Suryanto.

Selain itu, di pasar uang juga belum ada perkembangan yang signifikasn yang bisa mempengaruhi rupiah menuju arah positif. Apalagi kondisi global masih dominan mempengaruhi pasar.

"Masih ada kekhawatiran. Di kalangan pelaku pasar beredar rumor, kongres AS tidak akan menyetujui bantuan untuk aset-aset bank yang buruk. Ini menjadi konsentrasi pasar," katanya.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024