Gara-gara Plester, Margarito Dihukum Setahun

VIVAnews - Sial betul nasib petinju asal Mesiko, Antonio Margarito. Cuma gara-gara pelatihnya salah menyarungkan sarung tinju, ia harus rela dicabut izin bertinjunya selama setahun.

Komisi Atletik California, Amerika Serikat, mengindikasikan kalau plester yang terdapat di dalam sarung petinju berusia 30 tahun itu membuat tangannya lebih berat. Selain berbahaya, itu juga menghasilkan tenaga tinju yang lebih besar.

Selain Margarito, sang pelatih, Javier Capetillo, juga ikut terseret. Sebagai pihak yang dianggap ikut membantu kecurangan, Capetillo dicabut izin melatihnya, juga selama setahun.

Keputusan ini mengagetkan semua pihak termasuk promotor tinju Bob Arum yang mengikuti sidang dengar pendapat di Sacramento. Arum,  Margarito dan Capetillo bersaksi kalau mereka tidak tahu menahu soal plester ilegal ini. Apalagi, bentuknya sama persis dengan plester yang biasa digunakan mengikat tinju.

"Benar-benar membuat kesal. Ini sesuatu yang saya anggap tak akan pernah terjadi di AS," ujar Arum seperti dilansir CBS Sport, Rabu 11 Februari 2009.

"Seseorang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa, tapi dihukum bersalah. Benar-benar gila," katanya lagi.

Arum menambahkan kalau pihak yang harusnya dihukum adalah si pelatih. Ia menyebut Capetillo layak mendapatkan hukuman untuk itu. Bukan, si petinju karena ia dianggap tak tahu apa-apa.

Kejadian ini bermula saat Margarito meladeni Shane "Sugar" Mosley, 24 Januari 2009 di Los Angeles. Sesaat sebelum Margarito memasuki ring, seorang petugas menemukan plester yang dindikasikan ilegal itu. Pelatih Mosley, Naazim Richardson, memaksa agar Margarito membuka sarung tinjunya.

Dan benar saja, plester tersebut sudah membalut permukaan tangan mantan juara dunia kelas welter WBA, IBF dan WBO ini yang akan dipergunakan bertanding. Meski akhirnya pertandingan tetap dilangsungkan, Margarito kalah TKO dari Mosley di ronde 9 dan kehilangan gelar kelas welter WBA.

"Perbuatan Margarito dan Capetillo tidak bisa diterima. Itu mengancam kesehatan dan keselamatan," ujar Direktur Departemen Masalah Konsumen, Carrie Lopez.

"Komisi menggangap keselamatan petinju adalah penting, dan akan bertindak cepat bila ada penyalahgunaan izin," tambahnya.

Margarito berhak mengajukan banding ke Pengadilan California. Atau bisa juga melalui Komisi Tinju untuk mendapat izin bertanding di negara bagian lain selain California.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?
Red Sparks

Red Sparks Vs Indonesia All Stars, Tim Korea Selatan Tak Mau Main-main

Red Sparks vs Indonesia All Stars akan jadi sajian menarik bagi pencinta voli di Tanah Air. Kedua tim saling berhadapan dalam pertandingan uji coba di Indonesia Arena.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024