Krisis Keuangan

Saatnya Pembeli Kendalikan Pasar Properti

VIVAnews - Kondisi krisis ternyata bisa menjadi momen tepat untuk menemukan peluang investasi. Bisnis properti yang berada pada tingkatan pertumbuhan harga maupun sewa terendah membuat posisi pembeli menjadi lebih baik.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Menurut Chairman Jones Lang LaSalle Indonesia Lucy Rumantir, saat ini kondisi pasar properti berdasarkan siklus properti (property clock) berada di titik terendah. Hampir semua subsektor properti berada tren pertumbuhan yang melambat.

"Sekarang waktunya para pembeli yang mengendalikan pasar," kata dia Lucy pada Media Briefing di Hotel Nikko Jakarta, Rabu, 11 Februari 2009.

Dia mengatakan, pada saat kondisi krisis bukan berarti investasi properti tidak baik. Justru, peluang investasi properti bagus bisa ditemukan yang tidak bisa diperoleh pada kondisi normal.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

"Pada kondisi permintaan turun, yang berpengaruh pada harga sewa dan
harga jual properti, justru membuka peluang investasi yang tidak ditemukan saat pasar normal," kata Lucy.

Lucy menyebutkan, maraknya promosi penjualan dengan tawaran diskon dan berbagai insentif dari pengembang membuat posisi tawar pembeli lebih baik. "Terlihat dalam tiga bulan terakhir, pengembang menawarkan promosi dan insentif," tuturnya.

Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus juga berpendapat, bagi pemilik dana lebih (excess money) bisa langsung memanfaatkan insentif dan promosi dengan pembelian tunai.

Namun, dia menyarankan investasi harus bisa melihat potensi lokasi daerah tersebut di masa depan. "Bagi yang pembeli yang bergantung kepada KPR (kredit pemilikan rumah) diprediksi masih menunggu," ujar Lucy.

Saat krisis, lanjut Anton, menimbulkan penawaran aset dari orang yang membutuhkan dana tunai. Sebab, pemilik usaha yang membutuhkan tambahan modal akibat krisis akan melepas properti dengan harga kompetitif di pasar.

Dia memperkirakan, terjadinya kredit macet cicilan di sektor properti bakal meningkat dan menimbulkan over kredit. "Kondisi ini peluang bagi investor lain dengan dana tunai yang cukup untuk menambah daftar portofolionya," kata Anton.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memimpin pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pihaknya kembali menyelidiki kembali maraknya perdagangan pakaian bekas hasil impor.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024