Dari Tim Kampus Menuju Timnas

VIVAnews - Striker Persiba Balikpapan, Mushafry sudah tak awam lagi di mata pecinta bola tanah air. Pemilik nama lengkap Talaohu Abdulmushafry itu mampu mencuri perhatian lewat kesuburannya dalam mencetak gol di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008.

Hingga pertandingan ke-15, pemain kelahiran Labuha, Halmahera Selatan, 19 Februari 1982 itu sudah mengantongi tujuh gol. Dengan koleksi itu, Mushafry untuk sementara berada di urutan kelima daftar top skorer LSI 2008 bersama Boaz Solossa (Persipura) dan Peter Rumaropen (Persiwa).  

Menilik sepak terjang Mushafry di pentas LSI, wajar bila akhirnya Pelatih Timnas, Benny Dollo tergiur untuk merekrutnya. Meski belum resmi, sinyal untuk masuk skuad sudah dilempar oleh mantan pelatih Arema Malang itu.

”Sampai saat ini saya belum dihubungi timnas. Saya baru tahu lewat berita-berita di media saja,” kata suami Anita Karolina Talaohu itu saat ditemui di Hotel Aston Rasuna, Kuningan, Rabu, 15 Oktober 2008.

Menurut Mushafry, menjadi punggawa timnas merupakan obsesi setiap pemain sepakbola. Karena itu, ia sangat senang jika Benny memberinya kesempatan. Sebagai bayarannnya, mantan pemain PSS Sleman itu bertekad untuk tampil maksimal di setiap pertandingan.

Menjadi pemain sepakbola profesional bukan impian utama Mushafry. Awalnya, bapak satu anak itu justru berniat untuk menjadi pegawai pemerintahan.

Mimpi itu pun coba diwujudkannya dengan mengikuti uijian masuk STPDN, 2000 lalu. Sayangnya, usahanya untuk masuk ke lembaga pendidikan milik pemerintah itu gagal. Mushafry dinyatakan tak lulus ujian.

Tak patah arang, Mushafry tetap bertekad untuk melanjutkan kuliah. Kali ini pilihannya jatuh pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) di Yogyakarta. Di STPMD, Mushafry masuk sebagai mahasiswa jurusan Sosiatri sejak 2000. Lima tahun kemudian, anak pertama dari tiga bersaudara itu dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Dari Sekedar Menyalurkan Hobi

Di STPMD, Mushafry ternyata bukan sekadar kuliah. Namun, di sekolah yang berdiri sejak 17 November 1965 itulah justru jadi awal karir Mushafry sebagai pemain sepakbola. Berawal dari ikut klub kampus, Mushafry lambat laun menjelma menjadi pemain sepakbola profesional.

”Sebelumnya saya tak pernah berfikir untuk jadi pemain profesional. Saya lebih tertarik jadi pegawai pemerintahan,” beber Mushafry. 

Ia pun mulai masuk di tim kampus sekedar menyalurkan hobi saja. Namun, bakat alam yang dimilikinya ternyata cukup menarik perhatian banyak pihak.

Beberapa pelatih klub lokal pun tergiur dengan kemampuan Mushafry. Dia akhirnya direkrut oleh salah satu klub lokal yang ada di daerah Yogyakarta.

”Lumayanlah, tiap latihan saya dibayar Rp5.000 dan kalau tanding kadang dapat Rp50 ribu. Uang itu saya tabung dan sebagian buat saya kirim ke kampung,” katanya.  

Dua tahun di STPMD, Mushafry mulai merambah kompetisi amatir nasional dengan membela Persiba Bantul di kompetisi Divisi II. Tak hanya itu, Mushafry juga ikut memperkuat tim Yogyakarta pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) VII di Riau, 2003 lalu.

Setahun kemudian, Mushafry mulai naik kelas ke Divisi Utama. Sejak 2003 hingga 2005, dia tampil bersama PSS Sleman.

Tak hanya itu, pada PON Palembang 2004 lalu, Muhafry juga ikut memperkuat tim Yogyakarta. Dan, setelah tamat kuliah, 2005 lalu, Mushafry pindah ke Persiba Balikpapan hingga saat ini.

”Saat kuliah saya baru sadar bahwa sepakbola bisa jadi pilihan hidup. Karena itu, saya pun mulai serius menekuninya hingga saat ini,” kata Mushafry.

Meski sudah punya klub, putra pasangan Budji Ali Talaohu (alm) dan Mutia Talaohu itu tak ingin meninggalkan kuliahnya. Sebab, menurutnya, ijazah yang didapat dari STPMD bisa menjadi modal untuk melanjutkan hidup setelah gantung sepatu.

”Dengan ijazah S-1, setidaknya saya punya persiapan bila nanti pensiun dari sepak bola. Saya ingin menerapkan apa yang sudah saya dapat di bangku kuliah untuk mendapat kerja di pemerintahan maupun swasta,” tandasnya.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

BIODATA
Nama lengkap: Talaohu Abdulmushafry
Istri: Anita Karolina Talaohu
Anak: Kayla Ayesha Marzaali Talaohu (7 bulan)
Tinggi & Berat: 168 cm & 60 kg
Posisi: Striker

Perjalanan Karir Sepakbola
2000-2002:
Tim Sepakbola STPMD (Yogyakarta)
2002-2003: Persiba Bantul (Divisi II)
2003-2005: PSS Sleman (Divisi Utama)
2004: Tim PON Yogyakarta
2003-2008: Persiba Balikpapan (Liga Super Indonesia 2008)

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024