Tiket Wisata ke Puncak Rp 80 Ribu
VIVAnews - Menara Jakarta akan menjadi andalan wisata Ibu Kota. Sebagai menara yang diproyeksikan tertinggi di dunia, menara ini akan dilengkapi anjungan wisata dengan perkiraan tiket Rp 75-80 ribu.
Dengan membayar tiket tersebut, pengunjung bisa menikmati panorama Ibu Kota dari ketinggian sekitar 331 meter. "Harga itu sudah diperhitungkan jika tahun 2012 nanti Menara Jakarta resmi beroperasi," kata Roesdiman Soegiarso, Direktur PT Prasada Japa Pamudja, pengembang Menara Jakarta, saat berbincang dengan VIVAnews awal pekan ke-2, Februari 2009.
Anjungan wisata itu didesain menyerupai anjungan pengunjung di puncak Monumen Nasional. Di anjungan tersebut, pengunjung bisa berfoto atau sekedar menikmati pemandangan alam dengan teropong. Untuk menuju anjungan wisata itu, pengunjung akan diantar menggunakan lift yang tersebar di tiga kaki beton Menara Jakarta.
Anjungan wisata Menara Jakarta dibuat dua lantai. Satu lantai untuk pengunjung yang hanya ingin berkeliling dan berfoto. Satu lantai lain dilengkapi fasilitas restoran dan kafe untuk pengunjung yang ingin merasakan bersantap di puncak menara.
Menara setinggi 558 meter ini tengah dalam pengerjaan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Menara ini akan mengalahkan Canadian National Tower di Toronto, Kanada (553 m), Oriental Pearl Tower di Shanghai, China (460 m), dan Kuala Lumpur Tower di Kuala Lumpur, Malaysia (421 m).
Pembangunan menara yang dimulai sejak 1997 ini sempat terhenti akibat krisis ekonomi tahun 1998. Megaproyek ini akhirnya dilanjutkan kembali pada 2004 silam. Pengerjaan pondasi telah selesai dilakukan. Ikon baru Ibu Kota ini rencananya mulai beroperasi pada 2012 mendatang.
Menara Jakarta akan dikembangkan secara terpadu sebagai pusat jaringan telekomunikasi dan multimedia dengan teknologi tinggi. Menara ini juga akan dikembangkan menjadi pusat gaya hidup. dengan mengintegrasikan aspek teknologi, hiburan, pendidikan, pariwisata dan perdagangan.
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.
