Fit and Proper Test Hakim Agung

Komisi Hukum Tidak Harus Pilih Enam Calon

VIVAnews – Komisi Hukum DPR tidak akan ngotot memilih enam dari 18 calon hakim agung dalam fit and proper test kali ini. Menurut Wakil Ketua Komisi Hukum dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Mulfachri Harahap, di sela-sela fit and proper test calon hakim agung, Rabu 15 Oktober 2008, semua calon biasa-biasa saja. “Secara jujur tidak ada yang istimewa,” katanya.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 4 Mei 2024

Karena itu, katanya, kalau dari 18 calon hakim agung ini tidak bisa dipilih enam orang, Komisi yang dipimpinnya tidak akan memaksakan diri. “Ya mudah-mudahan sisa yang lima ini masih ada harapan,” katanya.

Dari 18 calon hakim agung, masih ada lima orang yang belum menjalani seleksi Komisi Hukum DPR. Mereka adalah  Sudarto Radyosuwarno (Ketua PTTUN Surabaya), Sugeng Akhmad Judhi (Wakil Ketua PT Palangkaraya), Suwardi (Wakil Ketua PT DKI Jakarta), Syamsul Ma’arif (Ketua KPPU) dan Takdir Rahmadi (Gurubesar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang).

Terpopuler: Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Harta Pj Gubernur DKI hingga Nomor Tilang Elektronik

Menurut Mulfachri, jika dari fit and proper test calon hakim agung yang sebelumnya dijumpai calon yang sangat menguasai materi, memiliki wawasan ke depan tentang peradilan serta mampu memberikan harapan, dalam seleksi saat ini tidak ada. “Jadi jauh dari yang diharapkan, biasa-biasa saja. Kemudian rekan-rekan saya yang lain umumnya menyatakan pendapat yang sama,” katanya.

Menurut anggota Komisi Hukum dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Nursyahbani Katjasungkana, baru terlihat ada dua atau tiga calon yang terbilang lumayan. “Perempuan cuma satu dia yang terbaik karena dia paling cerdas, tetapi kualitas calon hakim agung ini di bawah rata-rata,” katanya.

Beredar Info Pulau Tagulandang Tenggelam akibat Erupsi Gunung Ruang, Begini Kata Badan Geologi
Bisnis sukses

Ini Dia Solusi Atasi Berbagai Permasalahan IT dalam Bisnis 

Ancaman keamanan seperti peretasan, malware hingga serangan phishing dapat mengancam data sensitif bisnis. Perlindungan data menjadi prioritas utama untuk cegah kerugian.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024