VIVAnews - Sekitar 30 orang yang berasal dari Solidaritas Petani Rengganis-Cigudeg Kabupaten Bogor mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), sore tadi. Mereka mengadukan kekerasan dan intimidasi perusahaan yang didukung oknum aparat.
Mereka mengatakan kekerasan itu bermula saat masyarakat Kampung Rengganis yang mayoritas petani bersengketa dengan perusahaan-perusahaan tambang. Rakyat desa itu menilai perusahaan tambang tersebut mengambil secara paksa tanah mereka.
Dengan bantuan oknum aparat, perusahaan-perusahaan tambang itu mengintimidasi warga agar tidak masuk ke wilayah lahan yang dipersengketakan. Selain itu limbah hasil tambang juga mencemari lingkungan dan menimbulkan penyakit kulit.
Bayu Kurniabrata, pimpinan perwakilan petani, mengatakan intimidasi dilakukan dengan pemukulan dan tembakan. "(Intimidasi) itu dilakukan jika ada warga memasuki lahan. Padahal warga telah menggarap lahan itu dari dulu," ujarnya.
Bayu menjelaskan lahan yang dipersengketakan merupakan lahan garapan warga sejak 1951. "Kemudian ada SK untuk lahan garapan pada tahun 1964," ujarnya.
Pada periode 1970-an, kata Bayu, perusahaan Aneka Tambang masuk untuk mengetes kadar tambang di 103 hektar lahan milik petani. Tapi kemudian Antam tidak melakukan eksploitasi tambang karena deposit yang dianggap kurang.
Mengetahui ada deposit tambang di lahan tersebut, warga kemudian mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Berkah, untuk melakukan eksploitasi tambang. Tapi, kata Bayu, ada pengambilalihan paksa pimpinan KUD pada tahun 2006.
Pada tahun 2008 mulai masuk beberapa perusahaan tambang yang mengklaim berhak atas lahan dengan persetujuan KUD. "Padahal pimpinan KUD-nya tidak sah secara hukum," ujar Bayu.
Para petani kemudian mendesak Komnas HAM untuk mengembalikan tanah mereka. Mereka meminta ada pertanggungjawaban negara terhadap kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat. Komnas HAM juga didesak untuk membentuk dan dan melakukan penyelidikan lapangan.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Nasional
26 Apr 2024
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Selengkapnya
Partner
Setiap hari, mimin Viva Bandung menyampaikan kabar baik tentang aplikasi yang menghasilkanuang. Aplikasi penghasil uang sangat dicari, bahkan menjadi trending di Google
Polda Banten mengungkap fakta mengejutkan, bahwa ada enam badak cula satu atau Badak Jawa yang dilindungi dunia, mati ditangan pemburu liar pimpinan N.
Dari sekian ribu aplikasi hanya ada beberapa aplikasi yang memang terbukti untuk menghasilkan uang dengan cepat dan langsung masuk ke e-wallet anda, seperti DANA. Aplikas
Aplikasi penghasil uang ini akan memungkinkan penarikan saldo gratis ke akun DANA Anda dengan cepat dan mudah. Aplikasi penghasil uang tidak mengurangi biaya administras
Selengkapnya
Isu Terkini