Dua Skenario Hadapi Kemiskinan-Pengangguran

VIVAnews - Pemerintah memiliki dua skenario perubahan indikator ekonomi makro untuk mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

"Skenario kita adalah pada tingkat inflasi yang terjaga di kisaran enam persen dan sembilan persen dengan pertumbuhan ekonomi antara empat persen sampai 5,5 persen," ujar  Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dalam rapat dengan Panitia Aggaran DPR, Kamis 12 Februari 2009.

Menurut dia, dua skenario ini perlu diperhatikan karena pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan masyarakat menjadi program prioritas pembangunan nasional. Dengan memperhatikan dua skenario tersebut, maka faktor ekonomi lain diharapkan bisa dikontrol.

Ia mengatakan jika tingkat inflasi enam persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan 5,5 persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 12,57 persen atau 28.505 juta orang.

Pada inflasi enam persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan lima persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 12,82 persen atau 29 juta. Sementara itu jika tingkat inflasi terjaga pada kisaran enam persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan 4,5 persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 13,23 persen atau 29,9 juta orang.

Skenario kedua yang dipaparkan adalah pada kisaran inflasi sembilan persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan 5,5 persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 14,19 persen atau 32,1 juta orang.

Pada tingkat inflasi sembilan persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan lima persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 14,45 persen atau 32,8 juta orang. Sedangkan pada inflasi sembilan persen dan pertumbuhan ekonomi nasional diasumsikan 4,5 persen, maka jumlah tingkat kemiskinan akan mencapai 14,87  persen atau 33,7 juta.

Melihat perkembangan skenario tersebut, ujar Paskah, Pemerintah, DPR dan BI diminta untuk satu tujuan. Karena ekonomi dunia dikatakan masih terus tertekan. "Masing-masing pihak perlu bekerjasama dengan baik agar kegiatan ekonomi dan tingkat inflasi bisa terjaga," katanya.

Nikita Mirzani Ajak Perempuan Berani Sudahi Hubungan Toxic
Ilustrasi motor bekas

Stok Motor Bekas Berlimpah saat Pertengahan Tahun, Ini Penyebabnya

Tren jual beli motor bekas cenderung meningkat secara signifikan baik sebelum Hari Raya Idul Fitri maupun usai Mudik Lebaran. Banyak orang yang membutuhkan kendaraan untu

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024