United Tractors Raih Kontrak Alat Berat

VIVAnews - Perusahaan tambang domestik dan asing kabarnya sedang memesan alat-alat berat pada PT United Tractors Tbk (UNTR). Termasuk, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Sumber VIVAnews mengatakan, anak perusahaan grup Astra tersebut pada tahun ini terus mengantongi kontrak alat-alat berat. "Selain itu, kabarnya perseroan juga bakal merealisasikan ekspansi bisnisnya ke tambang tahun ini," jelasnya di Jakarta, Kamis malam, 12 Februari 2009.

Edhie Sarwono, direktur United Tractors ketika dimintai konfirmasi mengakui, adanya pesanan alat-alat berat perseroan dari perusahaan tambang. "Pesanan tetap ada, terutama dari perusahaan tambang batu bara yang kembali bergairah," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 13 Februari 2009.

Dia juga mengatakan, perseroan tetap berniat ekspansi bisnis ke industri tambang batu bara dengan cara mengakuisisi perusahaan tambang yang sudah berproduksi maupun belum.

Per 31 Januari 2009, PT Astra International Tbk sebesar 59,5 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 13 Februari 2009 pukul 09.35 WIB, UNTR menguat Rp 50 (0,93 persen) di level Rp 5.400. Broker Credit Suisse Securities Indonesia dengan kode CS tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham United Tractors.

Menurut analis PT Citi Pacific Securities Hendri Effendi, adanya rencana pembelian alat-alat berat perseroan oleh perusahaan tambang domestik maupun asing bisa direspon positif pada pergerakan saham UNTR. "Terbukti, kabar itu sudah terefleksikan di pasar kemarin," ujarnya.

Namun, dia mengakui, kontrak tersebut belum bisa diprediksi berpengaruh pada kinerja emiten tersebut pada tahun ini. Apalagi, perseroan sendiri memperkirakan tahun ini penjualan alat beratnya turun sekitar 20 persen. "Tapi, kalau nilainya signifikan, sepertinya pendapatan perseroan bisa terdongkrak," tutur Hendri.

Sebelumnya, perseroan memperkirakan penurunan penjualan alat berat hingga 20 persen pada 2009. Penjualan diperkirakan turun menjadi 3.600 unit dari target 2008 sebanyak 4.500 unit. Target 2008 tersebut juga turun dari proyeksi awal 5.000 unit.

Penurunan tersebut dipicu oleh berkurangnya permintaan konsumen karena kondisi likuiditasnya memburuk. "Asumsinya, secara market akan ada penurunan 20 persen untuk alat berat," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis kepada VIVAnews di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah
Sopyan Dado

Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Keluarga Ungkap Hal Ini

Keluarga Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Ungkap Hal Ini

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024