Atasi Krisis

Megawati: Pemerintah Lamban dan Salah Langkah

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai pemerintah lamban dan salah langkah dalam mengambil keputusan menjelang krisis keuangan global. 

Akibatnya, nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga Rp 13.200 per dolar AS atau 35 persen. "Ini paling parah," kata Megawati di Jakarta, Jumat 13 Februari 2009. "Pemerintah lamban dan salah lagkah."

Menurut dia, depresiasi rupiah lebih tajam dibandingkan euro sebanyak 28,6 persen, baht Thailand (19,1 persen), ringgit Malaysia (15,9 persen), dan dolar Singapura (13,6 pesren). Sedangkan padar saham terkoreksi hingga 1.100 poin atau terparah sejak krisis 1997. "Ini lebih barah dibanding indek Dow Jones," katanya.

Tidak hanya itu, Megawati mengatakan, harga komoditas juga turun tajam. "Dampak transmisi harga internasional ke pasar domestik yang trelatif penurunannya jauh lebih tinggi," ujar Mega.

Karena itu, dia mengatakan, persoalan ekonomi harus cepat diselesaikan. Pemerintah juga harus menjauhi ekonomi biaya tinggi, pungli, impor ilegal, pungutan pajak, dan retribusi. 

Pemerintah juga perlu memberi stimulus untuk sektor infrastruktur. Pembanguanan jalan raya untuk pemenuhan kebutuhan energi, dan membangun pedesaan juga sangat diperlukan.

Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23

"Untuk memberikan ketahanan bagi seluruh pelaku usaha, pemerintah harus berani menjalankan sistem jamsostek," tutur Mega. "Ini merupakan solusi yang menjawab semua permasalahan."

PDI Perjuangan menawarkan Program Ekonomi 28 bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Program 28 ini berisi dua misi dengan delapan strategi.

Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal
NewJeans

Min Hee Jin dari ADOR Ngaku Konsultasi dengan Dukun Tentang BTS

Semua mata tertuju pada ADOR dan HYBE saat Min Hee Jin menyerukan konferensi pers pada 25 April. Min Hee Jin mengaku berkonsultasi dengan dukun tentang BTS.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024