Golkar Lebih Pentingkan Pemilu Legislatif

VIVAnews -- Partai Golkar menyadari partainya tidak memiliki sosok yang kuat dan populer untuk dijagokan pada pemilu calon presiden 2009. Oleh karenanya, pada pemilu 2014, Golkar akan menyediakan kader-kader yang mumpuni dan lebih populer.

"Kalau melihat fakta dan kenyataan kita harus jujur, dari berbagai hasil survei pun posisi Jusuf Kalla (Ketua Umum Golkar-red) selalu berada di posisi kedua," ujar Ketua DPP Golkar Firman Subagio, pada acara Diskusi Politik Radio Trijaya, di Restoran warung Daun Jakarta, Sabtu 14 Februari.

Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas

Saat ini, kata Firman, Golkar akan berkonsentrasi penuh di pemilu legislatif. Sebab, sebelum sebelum sampai di Pemilu Presiden, partai-partai masih harus memenuhi parliamentary treshold, batas minimal dukungan DPR yang harus dipenuhi oleh seorang calon presiden.

Firman menegaskan, pemilu presiden berbeda dengan pemilu legislatif. "Meski suatu partai berhasil memenangkan pemilu, namun belum tentu ia dapat memenangkan pemilihan presiden. Karena pemilihan presiden lebih memilih sosok atau figur seseorang."

Oleh karenanya, menurut Firman, jika ingin menang, partai politik harus realistis. Partai yang sekadar ikut-ikutan pemilu, tanpa mementingkan kalah atau menang, tidak akan memiliki strategi yang baik.

"Dalam politik itu seperti dagang. Kalo tidak untung banyak, ya berarti untung sedikit, jadi kita harus realistis," ujar Firman.

Test drive Suzuki Jimny 5 pintu

Suzuki Sediakan Aksesori Resmi Jimny 5 Pintu, Ini Daftar Lengkapnya

Jimny 5 pintu terkenal dengan ketangguhannya di medan offroad.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024