Venezuela Tunda Valentine Pekan Depan

VIVAnews - Tunda acara romantis dan kembalikan mawar kiriman. Presiden Venezuela, Hugo Chavez meminta rakyatnya untuk menunda perayaan Valentine 14 Februari 2009.

Sang presiden meminta rakyatnya menunda perayaan kasih sayang hingga pekan depan usai referendum yang berlangsung 15 Februari 2009. "Kita akan bertarung," kata Chaves. "Setelah kemenangan besar kita raih, minggu penuh cinta akan dimulai."

Chavez menjanjikan 'sepekan penuh cinta' pekan depan. Tentu dengan catatan, dia memenangkan referendum yang akan membuka jalan baginya terpilih kembali sebagai presiden.

Chaves pun telah menyerukan kepada sejumlah toko, restoran dan bar untuk mengurangi penjualan alkohol selama hari Valentine. "Saya akan mengganti satu hari Valentine dengan satu minggu. Bukankah itu menyenangkan?" kata Chavez.

Sejumlah pendukung Chavez mengatakan, seruan itu cukup masuk akal. Sang presiden ingin mengajak rakyatnya untuk fokus terhadap referendum.

Referendum 15 Februari adalah untuk mengamandemen konstitusi Venezuelab mengenai pembatasan masa jabatan presiden maksimal hanya dua kali. Jika referendum itu berhasil dimenangi, terbuka peluang bagi Chavez untuk kembali memimpin.

Chavez telah berulang kali memenangi referendum selama 10 tahun berkuasa. Ia juga berhasil melewati sebuah kudeta, pemogokan nasional, dan sebuah referendum untuk menjatuhkannya. Ia tetap populer di kalangan rakyatnya yang mayoritas miskin.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas
UOB Media Literacy Circle

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Tingkat Literasi keuangan yang rendah di Indonesia bagaikan bom waktu yang siap meledak. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus masyarakat yang terjerat pinjol

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024