Our Bodies, Ourselves

VIVAnews - Karakteristik kita–perempuan–sebagian besar berada di luar kontrol kita. Tetapi banyak diantara kita mengalami kesulitan untuk menerima tubuh kita, dan menghabiskan begitu banyak waktu serta uang untuk melawan alam.

Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel

Bagi orang Amerika “perbaikan diri” jarang sekali diartikan sebagai usaha membangun karakteristik diri dan meningkatkan sumbangan kita bagi dunia, melainkan sebagai perbaikan penampilan luar kita.

Banyak diantara kita percaya bahwa menjadi kurus atau melakukan face lift akan membuat kita menjadi lebih baik. Kita menghabiskan berjuta-juta dollar dengan harapan bisa mengubah diri kita dari luar kedalam.

Jika kita mau menghabiskan waktu dan uang untuk memperoleh kecantikan ideal yang tak mungkin, ada banyak korporasi dan profesional di dunia medis yang akan menolong kita mengupayakannya. 

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Keinginan untuk tampak baik adalah hal yang normal. Sayangnya, majalah, industri kosmetik, dunia mode, dan industri diet dengan cepat mempropagandakan pandangan bawa kita harus mencapai kecantikan ideal agar menjadi perempuan berharga.

Melalui iklan yang terus menerus dan sejumlah artikel, mereka mendefinisikan apa yang disebut “penampilan” dan menjamin bahwa kita merasa tidak yakin dengan kemampuan untuk mencapai itu.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Dunia kosmetik dan produk kecantikan menghasilkan USD 43 juta dalam setahun dan menghabiskan USD 1,5 juta untuk membuat iklan dari mewarnai rambut sampai menghilangkan selulit. Bagaimana jika kita tidak bisa memiliki penampilan yang tepat hanya dengan kosmetik dan diet saja? Tidak usah khawatir, operasi plastik tersedia bagi kita.

Sudah berakhir masa dimana televisi menampilkan “makeover” dengan mengganti penampilan seseorang melalui rambut, make up dan pakaian. Sekarang, seseorang akan diubah muka dan badannya secara permanen melalui operasi plastik tanpa ada diskusi tentang resiko kesehatan dan psikologisnya.

Operasi plastik bukan hanya untuk si kaya, tetapi juga kelas menengah. Di Amerika Serikat 86 persen dari pasien mereka adalah perempuan. Untuk meraih ukuran ideal mistis 36-24-36 (nomor 10 di daerah dada, nomor 2 di pinggang dan 4 di pinggul) yang dipromosikan media, sebagian besar dari kita harus membutuhkan pisau untuk itu.

Karena payudara sebagian besar tersusun dari lemak, perempuan kurus jarang memiliki payudara besar. Untuk mencapai “kurus berbentuk”— sesuatu yang tidak biasa—kita bukan saya harus membuat diri kita kelaparan—sebagaimana dilakukan bintang film, model dan penyanyi pop, kita juga perlu melakukan kombinasi antara sedot lemak dan pembesaran payudara.

Orang Amerika besar dengan keyakinan bahwa dengan kerja keras, semua bisa terjadi. Ide bahwa kita bisa merubah diri kita begitu kuat dan unik bagi Amerika, dan hal itu bisa membutakan kita bahwa seorang perempuan dengan tinggi 5’4” dan berat 150 pounds tidak akan pernah bisa mengubah dirinya menjadi 5’11”, 117 pounds layaknya supermodel, bagaimanapun kerasnya dia mencoba.

Seringkali, kecantikan ideal yang didengungkan budaya kita adalah kecantikan ideal kulit putih. Di awal 1850-an, pemutihan kulit dan pelurusan rambut muncul di kalangan Afrika-Amerika sebagai jalan  untuk memperoleh kehormatan dari kelompok kulit putih.

Hari ini banyak imigran perempuan Meksiko di Amerika Serikat menderita keracunan merkuri akibat penggunaan krim pemutih kulit yang mengandung merkuri. Keracunan merkuri dapat menimbulkan kerusakan syaraf dan hati, dan juga kelainan psikiatri. Perempuan dengan kulit berwarna di seluruh dunia memakai krim serupa baik untuk memutihkan atau mengurangi bercak, dan mengancam kesehatan kita.

Walaupun sebagian besar dari kita menyadari bahwa kecantikan hanya di permukaan, tetapi sebagian besar kelompok masyarakat masih memperlakukan orang dengan kecantikan fisik secara berbeda.

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa orang mengasumsikan perempuan dan laki-laki yang menarik adalah mereka yang memiliki daya tarik seks, mampu bersosialisasi, pintar dan memiliki pekerjaan dengan bayaran lebih baik dan kesempatan berkembang yang lebih banyak.

Penelitian menunjukan bahwa guru di pendidikan dasar sering memberikan perlakukan khusus yang berbeda kepada anak-anak yang mereka nilai menarik, dan tahanan yang tampan kerap memperoleh hukuman yang lebih ringan.

Dengan bukti-bukti tersebut, anda akan berpikir bahwa orang akan berpikir mereka yang sangat menarik akan jauh lebih bahagia dibandingkan orang lain. Tetapi, beberapa hasil penelitian menunjukkan sebaliknya. Kebahagiaan tampaknya merupakan hasil dari hidup positif, kepercayaan diri yang tinggi, dan hubungan yang baik dengan sesama.

Lebih menggangu lagi adalah hasil penelitian yang menyatakan bahwa perburuan terhadap kecantikan dapat menutupi masalah psikologi yang lebih dalam. Peneliti-peneliti Finlandia menemukan bahwa perempuan yang melakukan pembesaran payudara untuk alasan kosmetik memiliki kemungkinan bunuh diri tiga kali lebih banyak dibanding populasi umum.

Apa yang saya uraikan di atas adalah sebagian kecil tulisan dalam buku Our Body Ourselves (halaman 5 dan 7). Sebuah tulisan yang mengkritisi pencarian berlebihan yang dilakukan perempuan untuk mencapai apa yang dicitrakan media sebagai kecantikan ideal.

Tulisan tersebut mencoba menyampaikan pesan bahwa kecantikan luar dimulai dari kecantikan dalam. Sesuatu yang diketahui semua orang dan dianggap klise, tetapi di tengah gencarnya iklan kosmetik dan kampanye kecantikan ideal yang tidak mungkin, banyak perempuan merasa bangga dengan tubuh yang dimilikinya.

Buku tersebut mencoba memberikan pengetahuan yang cukup lengkap bagi perempuan untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai berbagai keunikan dirinya secara fisik maupun non-fisik. Buku ini memberikan fakta-fakta yang seringkali sulit diakses oleh banyak perempuan. Mulai dari menjaga diri sendiri, hubungan dengan sesama dan termasuk urusan seks, bicara mengenai pilihan reproduksi, menjadi ibu, menjadi tua, sampai rusan medis yang unik yang dialami oleh perempuan. Buku setebal kurang lebih 800 halaman itu memang pantas dijadikan rujukan dari waktu ke waktu.

Beberapa visualisasi dalam Our Body Ourselves bisa jadi membuat jengah banyak perempuan. Visualisasi gamblang yang justru sangat membantu perempuan untuk mengenali dirinya. Buku itu juga menyentuh hal-hal yang seringkali dianggap tabu jika dikaitkan dengan ajaran agama dan memuat kisah nyata dari banyak perempuan mengenai banyak hal, menjadi kesaksian yang berguna bagi banyak perempuan lain.

Our Body Ourselves tidak berhenti pada penjelasan tentang kondisi fisik perempuan, tetapi juga meletakannya dalam konteks sosial, ekonomi dan budaya saat ini.

Untuk ukuran Indonesia, harga buku Our Body Ourselves memang cukup mahal. Tetapi ada sedikit keberuntungan, karena seperti tertulis di halaman depan buku ini, ada potongan khusus bagi lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang kesehatan perempuan.

Sayang sekali buku tersebut belum diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Barangkali suatu waktu, ada yang tertarik menterjemahkannya dan menyusun ulang sambil meletakan konteks tulisan kedalam situasi sosial, ekonomi, budaya dan politik perempuan Indonesia?(Mellyana Frederika, kontributor Mediabersama.com)

Logo Media Bersama

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya