Kebakaran Hebat Australia

Tim Polri Mulai Bantu Australia Besok

VIVAnews - Delapan anggota Tim Identifikasi Korban dari Kepolisian Indonesia mulai membantu pemerintah Australia mengenali korban kebakaran hutan di negara bagian Victoria, Australia, pada Senin 16 Februari 2009. Mereka akan diperbantukan di Victorian Institute of Forensic Medicine.

Selain itu, tim ini juga akan berupaya mencari dua mahasiswa Indonesia, Rudi dan Dean Lesmano yang hilang dalam kebakaran di Marysville, Victoria.

Saat ini, lebih dari 4.000 petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan sembilan titik api di sekitar Victoria. Pejabat dinas pemadam mengatakan mereka memanfaatkan menurunnya temperatur untuk memadamkan api. Mereka dibantu ratusan pemadam dari seluruh dunia.

"Kami rasa kebakaran ini serupa kebakaran yang melalap hutan California selatan dan Montana, intensitas api sangat tinggi dan penyebarannya sangat cepat," kata petugas pemadam Amerika Serikat, Doug Alexander, seperti dimuat laman stasiun televisi ABC Australia, Minggu 15 Februari. Alexander mengatakan bantuan tenaga dari Amerika akan tinggal selama satu bulan.

Sementara itu masyarakat berkumpul di gereja-gereja dan fasilitas publik di sekitar Victoria untuk mengenang korban bencana kebakaran terburuk sepanjang sejarah Australia ini. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd turut hadir dalam sebuah acara di Wandong, utara Melbourne, tempat empat orang tewas dalam kebakaran itu.

"Ini untuk menegaskan bahwa semua orang bersedia membantu, korban tidak sendirian," kata Rudd.

Setidaknya 7.000 orang kehilangan rumah dalam kebakaran hutan yang menewaskan lebih dari 181 jiwa dan meratakan 1.800 rumah. Api yang mengamuk mulai pekan lalu ini juga menghanguskan 450.000 hektar hutan, peternakan, dan kota-kota.

Survei BI Ungkap Keyakinan Konsumen Akan Ekonomi Indonesia Naik
Yusril Ihza Mahendra dalam sidang lanjutan perselisihan sengketa Pilpres 2024 di MK

Serahkan Kesimpulan Hari Ini, Yusril Yakin MK Tolak Gugatan Kubu Anies dan Ganjar

Ketua tim hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra menyinggung kubu Anies dan Ganjar yang tak bisa buktikan dalil permohonannya di sidang MK.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024