Likuiditas Turun

Bursa Imbau Broker Lakukan Efisiensi

VIVAnews - Krisis global yang memuncak pada akhir 2008 menekan likuiditas perusahaan efek di dalam negeri. Guna mengantisipasi hal itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau broker untuk melakukan efisiensi pada internal perusahaan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, saat ditemui di gedung bursa efek, Jakarta, Senin 16 Februari 2009.

“Mereka (broker) harus menyelesaikan sendiri dengan aktivitas dan skala operasinya. Efisiensi lah,” kata dia.

Erry menambahkan, penurunan likuiditas di kalangan perusahaan efek juga dialami negara lain. Penurunan tersebut disebabkan tingkat likuiditas global yang menurun drastis, karena krisis ekonomi. Selain itu, banyak pelaku pasar yang merugi akibat krisis tersebut.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

“Itu situasi yang suka tidak suka harus dihadapi. Ini menjadi perhatian kami,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisipasi penurunan likuiditas tersebut. BEI berupaya mengantisipasi penurunan tersebut dengan menjaga kepercayaan pelaku pasar, seperti meningkatkan aspek hukum (law enforcement), pembinaan broker, serta menjaga pasar supaya lebih kondusif.

Otoritas bursa, dia melanjutkan, tidak bisa memaksa inisiatif penggabungan usaha (merger) dari broker yang tidak mampu bertahan pada kondisi saat ini. Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengimbau perusahaan efek untuk merger guna menghindari penurunan likuiditas.

“Keinginan merger datang dari broker,” tutur Erry.   
 
Berdasarkan data yang diolah VIVAnews, rata-rata nilai transaksi BEI pada Januari 2009 hanya mencapai Rp 1,65 triliun atau turun 73,03 persen dibanding Januari 2008 senilai Rp 6,12 triliun. 

Alasan PDIP Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsy saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.

PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut

PKS berkomitmen membangun Indonesia bersama Partai NasDem dan PKB sampai sakaratul maut; tak ada kamus perpisahan untuk kepentingan bangsa.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024