Arogansi DPR terhadap Pertamina

Pemantau Parlemen: Anggota Dewan Berlebihan

VIVAnews - Untuk pertamakalinya, sebuah lembaga mitra kerja Dewan Perwakilan Rakyat mengirimkan surat teguran kepada legislatif. Pertaminalah yang melakukan teguran itu kepada Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.

"Ini baru pertama dalam sejarah. Ini catatan bagi DPR bahwa cara mereka (DPR) mengkritik bisa saja membuat orang lain merasa tersinggung," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, kepada VIVAnews melalui telepon, Senin, 16 Februari 2009.

Langkah Dewan yang mengkritik kinerja Pertamina sampai keluar konteks itu dinilai berlebihan. Maka itu, sebaiknya Dewan tidak kerap mengkritik mitra kerja dengan cara-cara yang tidak baik.

Direktur Pertamina Karen Agustiawan melayangkan surat teguran kepada Komisi Energi di Dewan Perwakilan Rakyat. Surat teguran dengan tembusan kepada Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil itu berisi soal kritik Dewan yang kebablasan. Dewan menyamakan kinerja perusahaan BUMN itu dengan cara kerja petugas satuan pengamanan alias satpam alias security.

"Ini sesuatu yang baru. Selama ini tidak ada yang berani, karena DPR memiliki punya kekuasan yang sangat besar terhadap mitra kerja," ujar dia.

Langkah Pertamina ini ternyata membuat geram Dewan. Agenda Rapat Dengar Pendapat yang sedianya digelar hari ini, akhirnya ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Dewan meminta klarifikasi soal surat tegusan yang dilayangkan Karen dan kawan-kawan itu.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024