VIVAnews - Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menguat Rp 60 ke level Rp 790 dalam 30 menit pertama setelah otoritas bursa membuka kembali perdagangan saham emiten sektor batu bara itu sejak sesi pertama, Kamis, 16 Oktober 2008. Saham Adaro dihentikan sementara perdagangannya (suspend) sejak Selasa 14 Oktober 2008.
Suspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) itu terkait rencana pembelian kembali (buyback) saham sebesar US$ 250 juta atau maksimal 20 persen.
Pelaksana Harian Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre PJ Toele dalam penjelasan keterbukaan informasi menyatakan, bursa telah mendapat informasi yang memadai terkait rencana pembelian kembali saham perseroan tersebut.
Sebelumnya, manajemen Adaro Energy seusai bertemu otoritas bursa, Rabu, 15 Oktober 2008, menjelaskan rencana perseroan untuk membeli kembali saham maksimal sebanyak lima persen atau sebesar US$ 100 juta. Jumlah saham yang akan dibeli kembali itu lebih kecil dibanding rencana sebelumnya sebanyak maksimal 20 persen atau US$ 250 juta.
Direktur Utama Adaro Energy Boy Garibaldi Thohir mengatakan, dana buyback tersebut berasal kas perseroan serta laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang sedang berjalan.
“Kami memiliki ekuitas sekitar Rp 14 triliun,” jelas Boy. Hingga akhir 2008, perseroan memproyeksikan EBITDA sebesar US$ 350 juta.