VIVAnews - Kabut asap kembali melanda Kota Jambi. Jarak pandang pada pukul 08.00 wib capai titik terendah, yakni 400 meter, akibatnya sejumlah pendaratan pesawat terbang terpaksa ditunda.
Staf Prakirawan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Sultan Taha, Jambi, Dwi Aprianto menyebutkan, menurunnya jarak pandang ini terjadi akibat kabut embun, karena kondisi cuaca yang sangat lembab.
Namun tidak menutup kemungkinan, kabut ini juga berasal dari kabut asap, akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra, seperti, Riau, Sumatra Utara dan Aceh.
"Hasil pantauan sementara, ini adalah kabut embun, karena cuaca pada hari ini sangat lembab, tapi nanti kita lihat lagi sore harinya, apakah betul kabun embun, atau kabut asap akibat kebakaran lahan," ujar Dwi Aprianto.
Menurut Dwi, tiupan angin pada hari ini berasal dari utara hingga selatan dengan kecepatan lebih kurang 200 knot. Jika dicocokan dengan peta, tiupan angin berasal dari arah Philipina menuju sebagian daerah di Sumatera.
Sementara, berdasarkan pantauan satelit NOAA yang diterima oleh tim Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla), Dinas Kehutanan Propinsi Jambi mencatat jumlah titik api di beberapa daerah di Sumatera sejak seminggu terakhir cendrung meningkat.
Di Propinsi Riau, jumlah titik api sepanjang hari kemarin tercatat sebanyak 102 titik. Sumatera Utara 73 titik dan Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 21 titik api. Sedangkan untuk Propinsi Jambi sendiri, sejak seminggu terakhir, nihil.
Kabut asap yang melanda Kota Jambi pada hari ini, juga terjadi di baberapa daerah lain, seperti Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Batanghari. Di kabupaten Tanjung Jabung Barat, tepatnya di daerah Betara, kabut asap sempat mengganggu jarak pandang bagi pengguna pengguna kendaraan.
Laporan: Kasparman Piliang | antv Jambi
Top Trending: Jerome Polin Jadi Sasaran Netizen hingga Imam Masjidil Haram Cari Kuliner Indomie
Artikel mengenai Viral! Imam Masjidil Haram Syekh Sudais Cari Indomie di Stand Kuliner Mahasiswa Indonesia berada di posisi terpopuler pertama pada kanal trending
