VIVAnews - Pemerintah akan menjual sukuk kepada Islamic Development Bank senilai US$ 1 miliar guna membiayai anggaran negara.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Paskah Suzetta mengungkapkan mekanisme penjualan sukuk tersebut bagian dari upaya pemerintah untuk menggalang pinjaman dari lembaga keuangan multilateral senilai US$ 5 miliar.
"Bank Dunia memberikan komitmen pinjaman US$ 2 miliar," ujar Paskah di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2008. Selain dengan IDB dan Bank Dunia, pemerintah sedang mengupayakan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). "Kami sedang mendiskusikan dengan mereka."
Menurut dia, pemerintah lebih mengandalkan pembiayaan multilateral untuk mendanai kebutuhan anggaran. Pemerintah menghindari pinjaman bilateral karena semua negara saling defensif karena butuh dana.
"Namun, kami harus aktif melobi lembaga tersebut," ujar Paskah. Dia mengingatkan Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain, seperti Cina dan Amerika Latin. Karena itu, Bank Dunia pun hanya sanggup memberikan pinjaman US$ 2 miliar.
Dia menjelaskan pengajuan pinjaman itu ditujukan untuk berjaga-jaga jika pertumbuhan ekonomi di bawah 6 persen. Pertimbangannya, pemerintah ingin memperkuat perekonomian domestik, khususnya untuk perbaikan infrastruktur dan penguatan-penguatan kelembagaan.
Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 25 April 2024. Salah satunya tentang cerita dari prosesi kelahiran anak perempuan pertama Alyssa Soebandono.
