Iklan Misterius Sengat Demokrat

Wiranto: Saya Beriklan Mesti Jelas

VIVAnews - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, membantah iklan misterius yang menyentil Susilo Bambang Yudhoyono adalah miliknya. Bukan gaya Wiranto beriklan seperti itu.

"Saya kalau beriklan mesti jelas," kata Wiranto kepada VIVAnews usai syuting 'Empat Lawan Satu' stasiun Antv, Jakarta, Selasa 17 Februari 2009. "Saya tidak mau sembunyi-sembunyi, itu sifat saya," katanya.

Iklan misterius bertema "Katakan Tidak Pada Pemimpin Yang Tidak Penuhi Janji" ini memang mengingatkan publik pada Wiranto. Pada pertengahan 2008 lalu, Wiranto pernah beriklan menyatakan Yudhoyono ingkar janji karena menaikkan harga bahan bakar minyak.

Iklan ini diketahui dipasang Citra Publik Indonesia, sebuah lembaga yang didirikan konsultan politik Denny JA. Citra Publik sendiri menyatakan iklan itu adalah layanan masyarakat dan tidak berisikan fitnah.

Sebaliknya, Jaringan Nusantara yang merupakan kelompok pendukung Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai, iklan berdurasi 30 detik yang beredar di tiga stasiun swasta itu membuat pendukung Yudhoyono gerah.

Iklan yang diperagakan oleh tiga orang itu menampilkan perbincangan terkait kondisi perekonomian dan pengangguran saat ini. Jaringan Nusantara menilai, iklan politik itu mengarah pada black campaign. Sebab, dalam iklan tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab pembuat iklan.

Mereka tidak terlalu mempermasalahkan materi iklan itu namun yang dipersoalkannya adalah penanggungjawab iklan tak tercantum. Oleh karena itu, Jaringan Nusantara meminta Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Komisi Penyiaran Indonesia, dan Dewan Pers untuk menindak tegas iklan tersebut dan mencari tahu penanggungjawabnya.

Ten Hag Ungkap Pemain Ini Bakal Bawa Kesuksesan untuk MU
Ilustrasi bayi.

Heboh Ibu di Maros Aniaya Bayinya Sambil Direkam, Diduga Kesal karena Suami Pergi

Seorang ibu berinisial N di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) tega menganiaya anaknya yang masih bayi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024