Dewan Pertanyakan Kasus HOMC Pertamina

VIVAnews -- Panita Angket kenaikan BBM Dewan Perwakilan Rakyat memanggil serikat pekerja Pertamina ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, pukul 13.00 WIB, Kamis 16 Oktober 2008.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka

Irfan Wirayuda, Ketua Serikat Pekerja Mathilda Balikpapan, Kalimantan Timur, mengatakan dewan akan bertanya soal kasus HOMC (high octane mogas component) di Pertamina.

Irfan mengatakan dia bersama tim berjumlah 10 orang yang dipimpinnya akan menjelaskan secara terbuka soal HOMC kepada dewan. Namun dia belum tahu apa saja yang akan ditanyakan oleh dewan. "Perkembangan hingga saat ini, kami belum tahu sejauh mana DPR. Apakah hanya masalah HOMC atau ada masalah lainnya," katanya.

Kasus HOMC  bermula ketika pemerintah pada 1999 berniat mengurangi penggunaan timbal (tetra ethyl lead/TEL) dalam memproduksi bensin bersubsidi.

Namun, proses pembuatan bensin non-timbal ternyata biayanya sangat tinggi karena Pertamina harus mengganti timbal dengan HOMC yang harganya jauh lebih mahal.

Hal inilah yang membuat Menteri Keuangan Boediono (sekarang Gubernur Bank Indonesia) pada 2003 tidak bersedia menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (SKB) dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Surat itu pada prinsipnya mewajibkan bensin yang diproduksi Pertamina tidak mengandung timbal.

Pada Januari 2005 Direktur Jenderal Migas Departemen Energi Iin Arifin Takyan dalam suratnya kepada Direktur Utama Pertamina juga menegaskan bahwa penyediaan bensin tanpa timbal hanya bisa dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan.

Satu bulan kemudian, direksi Pertamina menyurati Menteri Negara BUMN untuk meminta persetujuan proyek bensin tanpa timbal itu.  Namun, hingga Juni 2005—ketika Pertamina mulai mengganti timbal dengan HOMC dalam proses produksi bensin bersubsidi di kilang Cilacap--baik Departemen Keuangan maupun kementerian BUMN belum memberikan persetujuan tertulis.

“Artinya, hingga kini tidak ada satupun legal formal yang dapat dijadikan Pertamina untuk melaksanakan program bensin non-timbal,” kata sumber VIVAnews.

Padahal, dia melanjutkan, proyek tersebut sangat merugikan Pertamina karena harus mengimpor HOMC dengan harga yang sangat mahal. Akibat pastinya adalah penurunan net margin pengolahan Pertamina dari US$ 3,08 per barel crude (tahun 2005) menjadi US$ 0,16 per barel crude (prognosa Desember 2006) atau kerugian sekitar US$ 2,92 per barel crude.

Angka tersebut jika dikalikan dengan pengolahan crude tahun 2006 sebesar 340.262.733 barel crude, maka kerugian yang diderita Pertamina sekitar US$ 993,6 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun.

Hal yang sama, kata sumber itu, juga terjadi pada 2005. Impor HOMC melonjak dari 6 juta barel menjadi 10 juta barel. Dengan harga rata-rata harga HOMC tahun 2005 sebesar US$ 61,1 dolar per barel maka kerugian Pertamina pada tahun itu mencapai US$ 308 juta. “Jika ditambah dengan kerugian tahun 2006 maka totalnya menjadi US$ 1.302 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun.”

Direktur Pertamina  Ari H. Soemarno ketika dimintai konfirmasi soal kasus tersebut mengatakan, “Itu kan isu lama mengapa dibuka-buka lagi.” Dia menambahkan, “Kalau memang ada kerugian, kami bersedia diaudit BPK.”

Menurut sumber Vivanews, kerugian akibat impor HMOC itu memang tidak tampak dalam neraca Pertamina karena ketika itu harga minyak mulai melonjak sehingga ada windfall profit yang menutup kerugian akibat impor HMOC.  “Jika dilihat pada neraca Direktorat Pengolahan akan kelihatan jelas kerugiannya.”

Kasus ini pun sebenarnya sudah masuk ke Kejaksaan Agung. Kasus ini masih dilidik (penyelidikan),“ kata Marwan Effendy, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung. Marwan menjanjikan akan mengumumkan status kasus itu dan beberapa kasus lain dalam dua minggu mendatang.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension
Erik Ten Hag

Ten Hag Bawa 3 Pemain Man Utd U-18 ke Tim Senior

Manajer Manchester United, Erik ten Hag telah mencermati tiga pemain tim U-18 yang menampilkan performa menarik pekan ini. Dia membawa para pemain tersebut gabung latihan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024