Polisi Intervensi, Dua laga dibatalkan

VIVAnews - Komisi Disiplin (komdis) PSSI akhirnya mengeluarkan keputusan tentang hasil pertandingan laga Persis Solo versus Gresik United (GU), Kamis 12 Februari 2009, di stadion Sriwedari, Solo.

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

“Kami memutuskan, bahwa laga Persis Solo melawan Gresik United, dinyatakan tidak saah. Kami membatalkan hasil pertandingan tersebut, karena ada intervensi dari pihak luar yang berlebihan, dalam hal ini Polisi wilayah Jawa Tengah," ujar ketua komdis, Hinca Pandjaitan, pada Artha Tidar, wartawan GOSport Rabu 18 Februari 2009 kemarin.

"Kami juga memberikan peringatan keras kepada panitia pelaksana (panpel) Persis, karena tidak berani menolak intervensi pihak luar itu, dan jika terulang, maka kami akan menjatuhkan sangsi kepada panpel Persis. Wasit I Made Mudita (Bali) dan Pengawas Pertandingan (PP), Budi Riyadi (Bogor) juga kami beri peringatan keras dan kami kembalikan ke Badan Wasit Sepakbola  Indonesia (BWSI) untuk ditinjau ulang,” jelas Hinca.

Hinca menyatakan tugas Wasit dan PP serta panpel, seharusnya mampu menolak intervensi dari luar, karena sudah ada aturan yang berlaku di sepakbola untuk mengatur hal-hal itu.

“Dalam kasus Persis, dua pemain ditangkap saat sedang berkejaran. Kita tidak tahu, apa penyebab mereka berkejaran. Tiba-tiba saja, oleh polisi, kedua pemain ditangkap. Padahal, saat wasit Made menghentikan pertandingan, ia sedang fokus dengan Javier Roca (Gresik United) yang sedang keram. Tak ada yang memastikan, mengapa Nova Zaenal (Perisi) dan Bernard Mamadom (GU), tiba-tiba saling berkejaran,” bilang Hinca .

Meski diduga ada pemukulan yang dilakukan Bernard terhadap Nova saat keduanya tengah berebut bola, namun Hinca menggaransi tidak ada keterangan resmi kejadian sebenarnya.

“Saat ini Nova dan Bernard, masih ditahan, jadi sementara ini kami tunda dulu, keputusan soal mereka berdua. Kami juga masih menunggu, fakta apa yang sebenarnya tejadi diantara keduanya. Jika mereka sudah tidak ditahan, maka kami akan segera memanggil dan meminta keterangan,” bilang Hinca yang tengah mengusahakan agar komite legal PSSI ikut membantu kasus ini.

Dari berita yang didapat, Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex. B. Riatmodjo, yang berketepatan menyaksikan pertandingan sejak awal turun dari kursi VIP dan menuju lapangan, pasca peristiwa pengejaran keduanya.

Perselisihan tidak juga reda meski pasukan polisi telah turun tangan. Alex lantas memerintahkan dua pemain itu ditangkap dan dikeluarkan dari lapangan.

"Memukul itu tindak pidana. Keduanya kami tangkap. Soal pertandingan kan masih tetap bisa dilanjutkan dengan pemain pengganti," kata Alex sesudah aparatnya menggelandang pemain keluar lapangan.

Menurut, anggota Komdis, Joko Driyono, perangkat pertandingan, yakni wasit dan PP adalah komponen tertinggi dari sebuah pertandingan.

“Menurut law of the game sepakbola yang berlaku di seluruh dunia, sejak wasit meniup peluit pertama hingga last whistle (peluit terakhir), hanya wasit yang berhak memutuskan, apa saja yang bisa terjadi dalam pertandingan. Termasuk, siapa saja yang berhak berada di dalam atau harus ada di luar lapangan. Itu saja,” terang Joko.

Sementara proses penangguhan penahanan terhadap dua pemain sepakbola terancam ditolak menyusul ada kekhawatiran di kalangan penyidik Poltabes Solo, kalau tersangka Bernard Mamadon (32) warga Liberia yang tinggal di Mess Gresik United di jalan Dr Wahidin Sudiro,  Gresik, Jawa Timur itu dilepas, bisa saja Mamadon bakal tidak menghadiri persidangan.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Padahal be rita acara pemeriksaan (BAP) kasus penganiayaan di lapangan sepakbola itu telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo. Sedang, laga Minggu 15 Februari kemarin, PSIS Semarang melawan Persijap Jepara juga dinyatakan batal dan tidak syah.

“Hampir sama seperti kasus persis, laga hari itu, juga sudah diintervensi oleh pihak luar, yakni polisi, malah sejak proses tehnical meeting, hingga jelang pertandingan. Himbauan Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex. B. Riatmodjo, yang akan menangkap pelaku kerusuhan, termasuk perangkat pertandingan, sebelum memulai pertandigan, dianggap berlebihan,” kata Hinca.

Komdis memberikan peringatan keras kepada panitya pelaksana (panpel) Persis, karena tidak berani menolak intervensi pihak luar itu, dan jika terulang, maka dijatuhkan sangsi kepada panpel Persis.

Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan

Wasit Setyono (Sidoarjo) dan Pengawas Pertandingan (PP), M. Soleh (Tangerang) juga diberi peringatan keras dan dikembalikan ke Badan Wasit Sepakbola  Indonesia (BWSI) untuk ditinjau ulang. Badan Liga Indonesia (BLI) akan segera menjadwal ulang untuk dua partai tersebut serta menunggu kepastian lokasi pertandingannya.

“Kami masih menunggu kesiapan dari panpel dua laga tersebut, apakah memungkinkan dilakukan di lokasi yang sama. Jadwalnya akan kami umumkan pada Kamis 19 Februari 2009,” ujar Joko. 

VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Adu Laris Toyota Fortuner vs Mitsubishi Pajero Sport di 2024

Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport berdiri sebagai raksasa SUV yang tak tertandingi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024