Golkar Mulai Munculkan Kalla Sebagai Capres

VIVAnews – Bila Ketua Umum Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla, maju menjadi calon presiden, kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, koalisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono kemungkinan besar tidak lagi dapat dilanjutkan.

3 Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

“Kalau Pak Kalla jadi calon dari Golkar, tentu tidak bisa lagi melanjutkan koalisi Yudhoyono-Kalla,” kata Agung di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis 19 Februari 2009. “Itu konskuensi.”

Sebab, Yudhoyono yang sekarang masih menjabat sebagai Presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla, sudah mendeklarasikan diri maju kembali menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Mereka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pertama melalui pemilihan langsung 2004.

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tak Akan Mundur dari Jabatan Menhan

Sampai sekarang partai beringin belum menentukan siapa calon presidennya. Dalam Rapat Konsultasi Pimpinan Partai Golkar Rabu 18 Februari 2009 beredar luas nama Kalla. Namanya mencuat dan mengungguli tokoh-tokoh senior partai beringin lainnya.

Namun, kata Agung, itu semua baru aspirasi dari daerah. Partai Golkar belum membuat keputusan final. Karena mekanisme penjaringan calon masih berjalan sekarang ini. Itu semua akan diputuskan setelah mengetahui peta suara di pemilihan legislatif.

Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono

Menanggapi pertemuan khusus antara Kalla dan para Ketua Dewan Pimpinan Daerah partai yang berlangsung Kamis 19 Februari 2009 pagi, Agung mengatakan itu merupakan sinyal kuat bahwa partai beringin akan mengusung calon presiden sendiri.

Forum pertemuan ini digelar sehari setelah forum Rapat Konsultasi Pimpinan Partai Golkar di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai, Slipi, Jakarta.

Namun, forum pertemuan di rumah dinas Kalla itu belum membuat kesimpulan apakah Kalla tetap diusung ke bursa pemilihan presiden 2009 atau tidak.

Apabila kelak Kalla terpilih sebagai calon presiden partai beringin, kata Agung, tidak sulit untuk mengusung calon wakilnya. Tokoh itu, kata dia, dapat diambil dari internal Partai Golkar atau dari luar partai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya