Prediksi

IHSG Rawan Ambil Untung

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 20 Februari 2009, berpotensi tertekan kembali seperti penutupan transaksi kemarin.

"Profit taking (aksi ambil untung) investor menjadi pemicunya," kata Pardomuan Sihombing, kepala riset PT Paramitra Alfa Sekuritas kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 19 Februari 2009.

Pardomuan memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.320/1.300 dan batas atas (resistance) di level 1.350/1.380.

Pada transaksi Kamis, indeks ditutup melemah di level 1.323,69 atau turun 0,52 persen (6,91 poin) dari perdagangan Rabu, 18 Februari 2009, yang berakhir menguat tipis 0,95 poin (12,57 persen) ke posisi 1.330,61.

Bursa Asia ditutup bervariatif. Hang Seng Index menguat 7,36 poin atau 0,06 persen ke posisi 13.023,36, Nikkei 225 naik 23,21 poin (0,31 persen) ke level 7.557,65, dan Straits Times Singapura melemah 18,46 poin atau 1,12 persen menjadi 1.632,60.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 89,68 poin atau 1,19 persen ke level 7.465,95. Indeks Nasdaq turun 25,15 poin atau 1,71 persen menjadi 1.442,82 dan S&P 500 terkoreksi 9,48 poin atau 1,20 persen ke 778,94.

Menurut Pardomuan, IHSG akhir pekan ini diperkirakan bergerak mixed (berpeluang menguat dan melemah). Namun, investor sepertinya bakal melakukan profit taking akibat masih minimnya berita positif d pasar. "Pemodal lebih memilih wait and see (mencermati). Kalaupun masuk, paling untung dua sampai tiga poin keluar lagi," ujarnya.

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Dia mengakui, apalagi bursa global dan regional masih minim sentimen positif. "Jika indeks Dow Jones melemah lagi Jumat dini hari, kemungkinan besar IHSG mengikutinya," kata Pardomuan.

Analis pasar modal Deni Hamzah juga berpendapat, indeks Jumat akan bergerak mendatar (sideways) cenderung terkoreksi. Pasalnya, pergerakan IHSG masih terpengaruh bursa regional dan nilai tukar rupiah yang berpotensi melemah.

Dia menambahkan, apalagi di akhir pekan biasanya pasar relatif sepi transaksi investor yang tidak ingin mengambil resiko melihat posisi IHSG yang belum ada kepastian arah pada pekan depan. "Bila melihat Dow Jones yang masih berpeluang berada di zona merah lagi, pemodal sepertinya akan memilih wait and see," tutur Deni.

Deni memprediksi, pergerakan IHSG hari ini akan terbatas dan rawan tekanan jual. "Sedangkan kisarannya berada di level 1.320-1.335," ujarnya. 


Rekomendasi Saham
Pardomuan menyarankan, beli terbatas (buy on weakness) pada saham-saham unggulan seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). "Secara fundamental dan teknis masih menunjukkan bakal diburu investor," tutur dia.

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

Deni merekomendasikan, akumulasi saham sektor infrastruktur yakni TLKM, ISAT, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Semua saham itu, kata dia, layak beli terkait sentimen positif pengembangan infrastruktur yang sedang giat dilakukan pemerintah.

Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024