Kunjungan Menlu AS ke Korsel

Hillary Tunjuk Utusan Khusus untuk Korut

VIVAnews - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, dan Menlu Korea Selatan (Korsel), Yu Myung-Hwan, mendesak Korea Utara (Korut) untuk segera menghentikan aksi provokasi.

5 Fakta Menarik Atalanta Usai Pulangkan Liverpool di Liga Europa

"Kami mendesak Korea Utara untuk menghentikan aksi provokatif mereka," kata Yu dalam konfrensi pers bersama Clinton di Seoul, Jumat 20 Februari 2009. Sedangkan Clinton mengatakan, "Kami mendesak pemerintah Korea Utara untuk menahan diri dari perang kata-kata."

Seperti dikutip dari stasiun televisi Channel News Asia, Clinton mengatakan bahwa hubungan Korea Utara dengan AS tidak akan meningkat dengan cara menghina Korea Selatan dan menolak dialog.

Clinton mendesak agar negara komunis tersebut untuk menghidupkan kembali komitmen mereka sebelumnya dan melucuti program senjata nuklirnya.

2 Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, Kejagung Juga Usut soal Jet Pribadi

"Kami memelihara kerja sama perdamaian kami untuk bekerja sama melalui perundingan enam negara dan memastikan semenanjung Korea bersih dari nuklir," kata mantan ibu negara AS ini. Enam negara yang terlibat dalam perundingan adalah Korea Utara dan Selatan, Jepang, China, Rusia, dan AS.

Kemarin, militer Korea Utara mengatakan bahwa pertikaian bersenjata dengan Korea Selatan bisa meledak kapan saja. Korea Utara diperkirakan sedang mempersiapkan uji coba peluncuran rudal jarak jauh.

Selain itu, Clinton juga menunjuk mantan duta besar Steven Bosworth sebagai utusan khusus untuk Korea Utara. Menurut Clinton, Bosworth adalah diplomat yang berkapasitas baik dan berpengalaman.

Bosworth adalah mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS dan mantan duta besar AS untuk Korea Selatan. Saat ini, dia menjabat sebagai dekan Fletcher School of Law and Diplomacy di Tufts University, Massachusetts.

Kunjungan ke Korea Selatan ini adalah kunjungan resmi Clinton ke "Negeri Ginseng" sebagai menteri luar negeri. Kamis malam tadi Clinton tiba di pangkalan militer di selatan Seoul, disambut oleh duta besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat (AS), Han Duk-soo. Saat masih menjadi ibu negara, Clinton pernah berkunjung ke Korea Selatan tahun 1993 dan 1996.

Di Korea Selatan, Clinton juga akan bertemu dengan Jenderal Walter Sharp, komandan 28.500 pasukan militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Sebelum bertolak ke China, Clinton akan menghadiri "town hall meeting" di Ewha Women's University.

Ibunda Angger Dimas Meninggal Dunia, Tamara Tyasmara Kenang Momen Kebersamaannya
Pemain Timnas Indonesia U-23

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 dan Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Perempat Final

Timnas Indonesia U-23 berada di posisi dua setelah meraih tiga poin dari dua pertandingan. Berikut skenario Indonesia menembus perempat final Piala Asia U-23.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024