Kalla Siap Jadi Calon Presiden

“Kalau Menolak Bisa Dicekik Kader”

VIVAnews – Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golongan Karya siap menjadi presiden Republik Indonesia. Kesiapan itu disampaikan kepada wartawan usai salat Jumat di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 20 Februari 2009, siang ini.

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

“Saya tidak pernah katakan tidak siap. Saya selalu siap,” katanya.

Sebetulnya, ini bukan pertama kali Kalla menyatakan siap menjadi calon presiden. Dalam pertemuan dengan 31 Dewan Pengurus Daerah Golkar di rumah kontrakan di Jalan Diponegoro, Rabu pagi kemarin, Kalla sudah menegaskan siap maju sebagai calon presiden. Rumah kontrakan itu terletak persis di samping rumah dinas wakil presiden. Dua rumah ini saling bersambung.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Dalam pertemuan itu, para petinggi daerah itu memaksa Kalla maju menjadi calon presiden.

“Partai kecil saja punya calon presiden, masa bartai besar tidak mencalonkan ketua umumnya,” kata Malkan Amin, fungsionaris Parti Golkar yang juga hadir di sana. Forum itu digelar sehari setelah Rapat Konsultasi Nasional Partai Golkar itu.

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Ketika itu, Kalla tegas mengatakan siap maju. Kalla siap bersaing dengan calon presiden lainnya di bursa pemilihan presiden. Apalagi bila didukung penuh dari kader partai beringin.

“Doakan  dan bekerjalah secara keras,” kata Kalla. “Supaya di Pemilu legislatif, partai ini bisa mendapat suara signifikan.”

Namun, Kalla juga mengatakan bahwa dirinya bersedia maju dengan tetap mengikuti mekanisme penjaringan calon presiden yang diselenggarakan internal partai. Yaitu siapapun calonnya ditentukan setelah pemilihan legislatif.

Kesanggupan Kalla maju dinilai Amin memang sudah seharusnya diungkapkan. Karena, kata dia, Kalla seorang ketua partai yang diharap-harapkan daerah menjadi presiden.

“Coba kalau dibalik, dia bilang tidak bisa atau takut jadi presiden. Itu bisa dikejar-kejar kader. Kalu menolak bisa dicekik kader itu,” kata Amin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya