Video Kekerasan Polisi

Enam Pelaku Terancam Dibui

VIVAnews - Enam anggota polisi yang terlibat dalam pembuatan video kekerasan di Sulawesi Tengah terancam dibui. Enam pelaku itu telah melanggar Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin bagi Anggota Polri.

"Keenamnya akan melakukan sidang disiplin di Polda Sulawesi Tengah. Sanksi dalam sidang disiplin itu bisa ditahan berat selama 21 hari, ringan 7 hari, tunda kenaikan pangkat dan sekolah," kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Tindak lanjut itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dipimpin Inspektorat Pengawasan Umum, Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani dan Kepala Pusat Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

"Hasil pemeriksaan, video yang ditayangkan seolah-olah ada pemukulan senior itu tidak betul, dan bukan pemukulan yang sesungguhnya," ujar Abubakar. Pemeriksaan tim itu dilaksanakan pada 20 Februari 2009. Selain pemeriksaan, tim pengawas Polri juga sudah dan melakukan rekonstruksi pada pukul 20.45 sampai 21.30 WIB.

Abubakar kembali menegaskan, video kekerasan yang dibuat pada 5 September 2007 itu tidak benar. Semua yang ditampilkan dalam video telepon selular itu adalah sandiwara. Setiap pelaku memiliki peran sendiri dalam pembuatan video di Barak Kendaraan Taktis, Paboya, Palu itu. Saat membuat video, enam pelaku masih menjadi anggota Samapta Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Video kekerasan itu dibuat sebagai kenang-kenangan sebelum mereka dimutasi.

Berikut peran enam masing-masing pelaku yang disampaikan Abubakar:
1. Brigadir Dua, Haidar sebagai korban yang seolah-olah dipukul
2. Brigadir Dua, Muzakir Pratama merekam menggunakan Nokia N70
3. Brigadir Dua, Irfan Effendi membuat efek suara dengan tepukan tangan
4. Brigadir Dua, Jumansar berperan sebagai senior yang memukuli korban
5. Brigadir Dua, Priyadi Pradana Amri berperan memukuli korban dengan tangan kanan dan kiri, serta perut sampai korban jatuh
6. Brigadir Dua, Franky Yusman berperan dua kali memukuli perut korban sampai terjatuh dan berdiri lagi

"Mereka semua akan diserahkan ke Kapolda Sulwesi Tengah untuk menindak pelaku. Pada saat memukul, seolah-olah tangan menempel pada Haidar, sebetulnya tidak kena," tegas Abubakar.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(dok Pemprov Sumut)

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024