Bocah Ajaib dari Jombang

Mengapa Ponari Minta Perlindungan Polisi

VIVAnews - Dukun cilik Ponari (9), asal Jombang, Desa Bolongsari, Kecamatan Megaluh, Jawa Timur kembali mendatangi Polresta Jombang untuk meminta perlindungan, Rabu, 25 Februari 2009. Hal itu dilakukan karena keluarga ingin menutup praktik pengobatan untuk selamanya.

Bersama kedua orang tuanya, Kamsen dan Mukaromah, dukun cilik Ponari mendatangi Mapolres Jombang dan langsung ditemui Kapolres dan jajarannya.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

Ayah kandung Ponari, Kamsen mengatakan, keluarga hari ini menemui Polisi untuk meminta perlindungan, sekaligus meminta pengamanan dan back up terkait rencana penutupan praktik Ponari.

"Kehidupan kami sudah mulai terusik dengan hadirnya ribuan pasien yang berhari-hari memadati rumah," kata Kamsen orang tua kandung Ponari ditemui di Mapolresta Jombang, Rabu 25 Februari 2009. 

Sementara Kapolresta Jombang AKBP Tomsi Tahir menyatakan, keluarga Ponari merasa terganggu dan terancam keamanannya, sehingga memilih untuk menutup pengobatan. 

"Mereka datang minta perlindungan polisi, katanya sudah capek dan benar-benar ingin menutup tempat praktik. Saat ditutup itulah kami diminta untuk mengamankan," ujar Kapolres. 

Sebelum dilakukan penutupan, Ponari akan menghabiskan sekitar 5000 pasien yang sudah mendaftar dan mendapatkan kupon. Rencananya, 5000 psien ini akan dihabiskan hari ini. "Setelah pengobatan selesai dukun cilik sudah menyatakan tidak akan melakukan praktik lagi untuk selamanya,"

Kapolres juga mengimbau agar seluruh pasien Ponari yang berada di lokasi dan tidak memiliki kupon untuk kembali pulang. "Kami tidak akan melakukan pemaksaan, ini hanya imbauan," tuturnya.   

Laporan: Handi Firmansyah | (ANTV) Jombang

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

The Indonesian police have uncovered many students who have become victims of an international human trafficking network to Germany, where they are trapped in debt.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024