Badan POM Soal Melamin

Sertifikasi Siap, Standarisasi Nanti Dulu

VIVAnews - Negara importir mulai menuntut adanya sertifikasi bebasĀ  melamin untuk produk ekspor Indonesia. Namun sertifikasi selama ini belum pernah dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan karena memang melamin tidak masuk bahan tambahan makanan.

Namun jika dibutuhkan Badan POM siap membantu eksportir makanan dan minuman melakukan uji laboratorium. "Kita siap bantu," kata Direktur Inspeksi dan Standarisasi Makanan dan Minuman Badan POM Tien Gartini kepada VIVAnews, Kamis 16 Oktober 2008.

Berbeda dengan sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Hong Kong yang membolehkan melamin dicampur dalam susu dan biskuit dengan kadar tertentu, di Indonesia hal itu belum berlaku.

Badan POM tidak mau sembarangan menetapkan standar penggunaan melamin pada makanan dan minuman seperti yang berlaku di negara-negara tersebut.

"Kita akan bikin, tapi tidak akan gegabah," kata Kepala Badan POM Husniah Rubiana Thamrin Akib di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Di sejumlah negara, kata Husniah, sudah ada yang menerapkan standar penggunaan melamin pada produk makanan yang dikonsumsi manusia. Kandungan melamin di susu formula, misalnya, masih dimungkinkan dengan batasan maksimal 1 miligram per kilogram. Sedangkan untuk biskuit, batas toleransinya 2,5-5 miligram per kilogram

"Kita akan pelajari dulu, kombinasi dengan produk, dengan semuanya, baru kita buat. Kita tidak akan gegabah karena selama ini tidak pernah ada data-data paparan pada orang, selama ini paparan pada hewan," beber Husniah.

Pada tahun 2007 lalu di Amerika, misalnya, banyak anjing dan kucing yang mati karena mengonsumsi makanan hewan dari Cina yang diberi melamin. Di Cina, produsen susu yang nakal mencampurkan ratusan, bahkan ribuan miligram melamin ke dalam susu formula sehingga menyebabkan 53 ribu bayi mengalami masalah pada ginjalnya.

Di Cina, distributor melakukan kejahatan perdagangan dengan mengencerkan susu agar mendapat keuntungan dua kali lipat. Namun konsekuensinya kandungan protein susu itu menjadi rendah. Untuk mengembalikan pada penampilan semula, kental, mereka kemudian membubuhkan melamin yang 66 persen kandungannya berupa nitrogen. Jadi kalau dilakukan pemeriksaan nitrogen, seolah-olah kandungan proteinnya tinggi.

Namun sebelum kasus susu Cina, kata dia, belum ada data dari manusia. "Karena itu kita akan hati-hati. Kita akan tetapkan batasnya karena kurang lebih semua negara, batas untuk susu formula umumnya 1 miligram, dan bukan untuk susu formula sekitar 2,5-5 gram," ujar dia.

Batas maksimal satu miligram melamin untuk satu kilogram susu formula masih bisa ditoleransi oleh negara-negara yang menerapkan standar tersebut. "Tapi kita nggak mau gegabah, kita akan pelajari dulu, nggak mau begitu gampang. Tapi kita pasti akan tetapkan. Namun karena sampai saat ini datanya hanya pada hewan saja, kita lihat dulu," tegas dia. Badan POM masih akan mencari referensi lebih banyak lagi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Karenanya Husniah sempat kesal ketika Vietnam meliris daftar produk bermelamin yang memasukkan biskuit Khong Guan produksi Indonesia. Sebab Indonesia memang belum menerapkan standarisasi melamin.

Workshop Literasi Digital

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Semua guru dan murid yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dari para narasumber.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024