Peresmian Monumen Trikora-Dwikora

Yudhoyono: Kedepankan Diplomasi Damai

VIVAnews - Pemerintah Indonesia harus lebih mengedepankan diplomasi damai dengan dunia Internasional, ketimbang harus menggunakan cara-cara kekerasan atau perang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu dalam pidatonya saat meresmikan Monumen Trikora dan Dwikora di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 26 Februari 2009.

Menurut Yudhoyono, Indonesia akan lebih menggunakan soft power dalam berdialog. Tetapi, bukan berarti, tidak membangun kekuatan pertahanan yang tangguh.

"Meski soft power yang dikedepankan, tetap kita harus membangun dan memelihara kekuatan pertahanan yang tangguh," kata Presiden Yudhoyono. 

Yudhoyono melukiskan bagaimana pertempuran yang dikenal dengan Trikora merupakan sumbangsih tentara Indonesia dalam pembebasan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.

Dalam operasi ampibi terbesar dalam sejarah itu, Indoesia berhasil memaksa Belanda untuk kembali ke meja perundingan. Sedangkan untuk Dwikora, adalah pertempuran saat konfrontasi dengan Malaysia saat pembentukan federasi Malaysia.

Hadir dalam peresmian itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri kabinet Indonesia bersatu serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Selain itu, peresmian juga dihadiri oleh para veteran pejuang Trikora dan Dwikora.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi
Ilustrasi kanker prostat.

Waktu Idel untuk Kencing Setiap Hari, Laki-laki Harus Tahu Agar Prostat Tetap Sehat

Jika terjadi pembesaran pada prostat, ini bisa menyebabkan sumbatan dan gangguan pada proses kencing.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024