Tentara Sudan Puji Seragam Made in Indonesia
VIVAnews - Seragam tentara Indonesia yang ditempatkan di Sudan ternyata menuai iri dari sesama tentara yang bertugas di sana.
"Menurut tentara Sudan, seragam kita kualitasnya bagus," kata Deputi Kapolri Bidang Logistik, Djoko Sardono seusai Rapat Koordinasi dengan Menteri Perindustrian Fahmi Idris tentang Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di kantor Departemen Perindustrian Gatot Subroto Jakarta, Kamis, 26 Februari 2009.
Djoko menjelaskan selama ini seragam dan perlengkapan tentara maupun polisi Indonesia diproduksi dalam negeri. "Seratus persen bikinan lokal," katanya. Semisal, sepatu, pakaian, kopelrig, dan baret. "Kopelrig asli buatan Tulungagung dan baret dari Cengkareng," ujarnya.
Djoko menjelaskan jumlah seluruh polisi termasuk petugas staf mencapai 400 ribu orang. "Petugas staf seperti saya jumlahnya 25 persen," katanya. Implementasi inpres di jajaran kepolisian, menurut Djoko, hanya berupa penguatan pengawasan penggunaan produk dalam negeri. "Kami akan membuat surat edaran nanti," ujarnya.
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengaku kebijakan implementasi Inpres No. 2/2009 masih tahap perumusan. "Kami masih akan rapat koordinasi seperti ini untuk mendengar masukan dari instansi lain," kata Fahmi.
Hari ini, Fahmi mengumpulkan beberapa instansi terkait dalam rapat koordinasi pertama. Di antaranya, Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Kepolisian RI, Departemen Pendidikan Nasional, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. "Namun, Panglima TNI, Kapolri, Mendiknas, dan Menneg PAN berhalangan hadir sehingga diwakilkan pejabatnya," kata Fahmi.
Fahmi mengaku dalam waktu dekat akan mengadakan rapat koordinasi dengan departemen teknis lain. "Karena inpres ini meskipun ada timnasnya, tapi ditujukan untuk seluruh kementerian dan departemen yang menggunakan anggaran APBN untuk pengadaan barang dan jasa," ujarnya.
Fahmi mengatakan pembahasan implementasi inpres tidak hanya soal sepatu dan pakaian. "Tapi lebih luas, semua bentuk pengadaan barang dan jasa pemerintah," kata dia.
Beberapa masukan dari departemen dan instansi teknis terkait, menurut Fahmi, akan menjadi bahan pertimbangan. Misalnya, dari Depdiknas, bagaimana implementasi untuk guru yang bukan di bawah langsung Depdiknas atau bagaimana dengan anak sekolah.
Bahkan, kata Fahmi, ada usulan untuk menggunakan seragam batik bagi polisi meski diakuinya agak sulit untuk diterapkan. "Nanti agak sulit membedakan mana polisi yang mengatur lalu lintas, mana yang baru pulang dari kondangan," selorohnya.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
