Nilai Ekspor Impor Januari Anjlok Lagi 17%

VIVAnews - Nilai ekspor dan impor Indonesia selama Januari 2009 anjlok sekitar 17 persen. Badan Pusat Statistik mencatat tidak ada satu pun ekspor komoditas yang naik, demikian juga dengan negara tujuan.

Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Senin 2 Januari 2009, mengatakan, ekapor Januari hanya mencapai US$ 7,15 miliar atau turun sekitar 17,70 persen dibandingkan Desember 2009. Namun jika dibandingkan dengan Januari 2008 (year on year) penurunannya mencapai 36,08 persen.

Ekspor non migas tercatat turun US$ 6,21 miliar atau turun 16,67 persen dibandingkan Desember 2008 dan turun 30,64 persen jika dibandingkan Januari 2008.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2009 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 191,9 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada timah sebesar US$ 47,5 juta.

"Ekspor non migas ke Jepang hanya US$ 788 juta, padahal biasanya di atas US$ 1 miliar. Di urutan kedua Amerika yang juga turun, hanya US$ 772,3 juta dan Singapura US$ 594,5. Sedangkan negara Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara hanya US$ 1,03 miliar," beber Rusman.

Dari data BPS, tidak ada satu pun catatan ekspor ke negara tujuan yang mengalami peningkatan. "Semua kompak, turun," kata dia.

BPS juga mencatat, tidak ada satu pun catatan ekspor komoditas meningkat baik resourse base maupun produk industri. "Yang masih berprospek dalam jangka pendek kita tidak melihat. Jangka panjang resourses base masih prospektif dibandingkan industri, karena pilihannya terbatas, tidak diproduksi di negara lain, tapi secara umum industri kena semua. Jangka panjang kita berharap prospek masih ada di resources base," tuturnya.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan & lainnya masing-masing menurun 8,24 persen, 35,52 persen, dan 1,24 persen.

Sedangkan impor, kata Rusman, mencapai US$ 6,34 miliar atau turun 17,63 persen dibandingkan Desember 2008. Sedangkan dibandingkan Januari 2008 terjadi penurunan US$ 3,27 miliar atau 33,99 persen. Impor migas tercatat US$ 1,04 miliar dan impor non migas US$ 5,3 miliar. Dengan penurunan migas dan nonmigas masing-masing sebesar US$0,88 miliar (45,61 persen) dan US$2,39 miliar (31,09 persen).  "Seolah-olah berlomba-lomba ini penurunan ekspor dengan impor," kata Rusman.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

Nilai impor Kawasan Berikat Januari 2009 mencapai US$1,17 miliar atau  menurun 16,63 persen dibanding Desember 2008, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar US$0,93 miliar atau 44,35 persen.

Sementara nilai impor di Luar Kawasan Berikat Januari 2009 mencapai US$5,17 miliar atau menurun 17,85 persen dibanding Desember 2008, sedangkan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya menurun US$2,33 miliar atau 31,08 persen.

Dijelaskan, selama Januari 2009 impor nonmigas terbesar adalah mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,26 miliar atau 23,74 persen dari total impor nonmigas Indonesia. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar
ditempati oleh Cina dengan nilai US$1,03 miliar dengan pangsa 19,47 persen, diikuti Jepang US$0,76 miliar (14,37 persen) dan Singapura US$0,66 miliar (12,39 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,90 persen dan Uni Eropa sebesar 10,80 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya