Kisah dari Pembaca eks Tapol

Proyek Pelabuhan (I)

VIVAnews - Setelah mendekam di penjara kurang lebih delapan bulan, dengan kondisi makanan sangat minim, akhirnya kami dikeluarkan dari penjara Serang karena akan dikerahkan untuk melaksanakan proyek-proyek yang digagas oleh Korem 64/Maulana Jusuf Banten.

Korem 64/Maulana Jusuf baru didirikan tahun 1966 dan sebelumnya di Serang hanya ada  Kodim.Sebagai Komandan Korem atau Danrem pertama adalah Kol.Anwar Padmawidjaja dibantu perwira-perwira menengah, Mayor.Hasibuan sebagai Kepala Seksi I/Intelijen, Mayor Saerun sebagai Kepala Seksi II/Operasi dan Mayor Didi Sukardi sebagai Kepala Seksi III/Logistik.

Setelah keluar dari penjara terasa benar saat melihat cermin di Denpom Serang betapa kurusnya badan dan saat ada kesempatan menimbang badan, saya baru tahu bahwa sisa berat badan masih ada 49 kg dari tadinya 62 kg saat dijebloskan ke penjara.

Ini Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia

Bisa dimaklumi karena Rezim Orba memenjarakan orang dengan jaminan makan minim, jagung grontolan 1 x sehari dan jumlahnya bisa dihitung.

Tapol ditahan tapi makan harus cari sendiri. Setelah keluar penjara,saya baru bisa bertemu dengan beberapa teman yang ditahan dalam saat berbeda beberapa hari dan ditempatkan di tempat yang berbeda.

Karena kesulitan tempat berhubung begitu banyaknya orang ditahan,maka sebuah sekolah Tionghoa yang di Serang dikenal dengan nama Naga Mas dijadikan kamp tahanan dan tentu saja otomatis sekolah ditutup, entah kemana para muridnya disalurkan.

Dari teman-teman yang kami temui saya dapat informasi bahwa di Rangkasbitung dan Pandeglang ratusan tahanan dijejalkan di penjara atau tempat penampungan lain. Kalau di Kodim Serang dikenal algojo Kapten Tjasman dan Letnan Zanzam,maka di Rangkasbitung dikenal Mayor Sumarna yang Kasdim dan Letnan Tamsir.

Tetapi belakangan terbukti bahwa mereka yang kejam menyiksa tahanan juga "diamankan" dan dibawa ke Bandung untuk diperiksa. Istilah "diamankan" mulai populer untuk pengganti istilah "ditahan".Mungkin maksudnya diamankan dari "amukan massa"?

Markas Detasemen Polisi Militer,disingkat Denpom,berdampingan dengan Markas Korem sehingga urusan administratif para tahanan bisa cepat diselesaikan.

Saya jadi teringat saat membaca buku The Bridge over the river Kwai yang mengisahkan sebuah batalion tentara Inggris dari Singapura, yang kemudian jadi tawanan perang atau Prisoner of War bala tentara Jepang dibawa Jendral Yamashita.

Para tawanan ini ditempatkan disebuah kamp ditengah hutan belantara perbatasan Burma (Myanmar) dan Thailand dan mereka harus tinggal di gubuk-gubuk bambu. Tugas para tawanan perang ini adalah membangun jalan kereta api yang menuju ke India Timur.

Jalan kereta api ini sangat penting bagi balatentara Kekaisaran Jepang dalam rencananya memperluas daerah pendudukan ke India Timur. Kamp ditengah hutan ini dipimpin Kol.Saito, sedang batalion Inggris yang ditawan dipimpin Kol.Nicholson. Saat diperintah kerja, Kol.Nicholson menolak karena ingat ada Konvensi Den Haag yang melarang perwira dipekerjakan bersama anak buah berpangkat rendah.

Lewat perdebatan sengit akhirnya Kol.Nicholson bersedia bekerja asal dia diberi hak mengatur anak buahnya. Dan Nicholson berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan,yang menjadi kebanggaan baginya. Tetapi apa lacur, jembatan yang sudah jadi dan akan diresmikan dengan lewatnya rangkaian kereta api pertama,hancur diledakkan oleh pasukan intelijen Inggris. Jerih payah Nicholson lenyap dalam sekejap.

Bagi kami para tahanan di Banten,disuruh bekerja di bawah perintah militer, tentu tidak ada konvensi apapun yang melindungi sehingga tidak ada pilihan lain kecuali jadi Nicholson-Nicholson versi Indonesia Orde Baru.

Para tahanan yang boleh keluar untuk bekerja tentu juga dipilih dan tidak semuanya boleh keluar kealam bebas. Semua sarjana tehnik dikeluarkan dari tahanan, sedang tenaga administrasi dari Proyek Baja Trikora yang SH  tetap dipenjara.

Sarjana tehnik yang boleh keluar untuk bekerja, Ir.Soerjo Darsono (Mesin), Ir.Gondo Soemarmo (Sipil), Ir.Mamad Sumadiredja (Elektro), Ir.Hari Sarwadji (Mesin), Rais Soegiono BSc (Mesin),Soemantri dan saya sendiri.bersambung..

Ilustrasi asuransi.

MPMInsurance Ungkap Perlindungan Asuransi Kecelakaan yang Banyak Orang Belum Tahu

Saat jalan raya semakin ramai dan kondisi berkendara semakin sulit, kemungkinan terjadinya tabrakan berpotensi meningkat. Asuransi dibutuhkan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024