Prosesor Mobile

Intel - TSMC Kerjasama Bikin Atom

VIVAnews - Intel Corporation, produsen prosesor terbesar di dunia dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company, produsen chip outsourcing terbesar sepakat untuk membuat prosesor ekonomis Intel. Prosesor Atom yang akan dibuat TSMC akan digunakan pada perangkat elektronik yang lebih luas dari sekadar untuk netbook saja.

Kedua perusahaan membidik pasar baru yang berpotensi muncul di kala resesi global seperti saat ini. Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan yang diambil Intel yang selama ini selalu mendesain dan memproduksi sendiri mikroprosesornya. Kondisi ekonomi yang tidak sehat membuat mereka perlu mengajak partner untuk membuat prosesor.

“Kami tidak mengubah strategi jangka panjang ataupun roadmap untuk Atom,” kata Anand Chandrasekher, General Manager of Intel Ultra Mobility Group, seperti VIVAnews kutip dari PCMag, 3 Maret 2009. “Ini merupakan ekspansi pasar, perusahaan ingin mengejar segmen baru,” ucapnya.

TSMC, yang juga membuat chip atas pesanan AMD, Nvidia, dan lain-lain bersama Intel akan membuat prosesor Atom yang ditujukan untuk ultra small laptop, namun dimodifikasi lebih lanjut untuk membuat arsitektur baru. Intel menyatakan tidak akan mentransfer proses tekonologi manufaktur mereka ke TSMC, akan tetapi mereka akan mempersilahkan TSMC membuat prosesor Atom untuk ponsel, kamera, dan set top box.

“Pembuatan prosesor Intel yang dilakukan di luar perusahaan merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Chuck Mulloy, juru bicara Intel. “Untuk pertamakalinya dalam sejarah, Intel memberikan teknologi desain mereka ke pihak ketiga,” ucapnya.

Menurut analis, langkah yang diambil Intel juga membuat mereka bisa mempercepat pembuakaan pasar baru dibandingkan jika mereka memproduksi sendiri chip prosesornya. Intel tentu bisa membuat sendiri prosesor itu, tetapi tidak dalam waktu cepat, dan langkah yang diambil memang tepat karena di industri ini, siapapun tidak bisa mengerjakan segala sesuatu sendiri.

Januari lalu, Intel mengumumkan penutupan pabrik mereka di Malaysia, Filipina, dan salah satu pabrik di Silicon Valley. Penutupan pabrik itu juga sekaligus menghapus 6000 orang dari daftar karyawan. Di saat yang sama, perusahaan juga berencana berinvestasi sebesar 7 miliar dolar AS dalam 2 tahun ke depan untuk membangun fasilitas manufaktur prosesor 32 nanometer. Padahal, kompetitornya tidak lagi perlu membuat pabrik baru karena seluruh prosesornya nantinya akan dibuat oleh The Foundry Company.

Prediksi Liga Europa: Atalanta vs Liverpool
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di Bekasi Terancam Gagal Karena Tata Kelola Buruk

Peneliti sustainability Sigmaphi Indonesia, Gusti Raganata secara khusus meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk memiliki komitmen tinggi dalam proyek pengelolaan sampah men

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024